Harta Karun Senilai Lebih dari Rp13,5 Miliar Ditemukan di Dasar Laut Setelah 300 Tahun Terpendam

Moh Habib Asyhad

Penulis

Harta Karun Senilai Lebih dari Rp13,5 Miliar Ditemukan di Dasar Laut Setelah 300 Tahun Terpendam

Intisari-Online.com -Harta karun senilai lebih dari Rp13,5 miliar ditemukan di dasar laut setelah 300 tahun terpendam. Sekelompok pemburu harta karun asal Florida berhasil menemukan benda peninggalan abad 18 itu di perairan Samudera Atlantik pada 17 Juni 2015 lalu.

Sebanyak 60 keping emas ditemukan di area tenggelamnya sebelas kapal pada 31 Juli 1715.

Perusahaan yang berbasis di Florida, Queens Jewelry, memiliki hak untuk mengeksplorasi bangkai kapal dan telah mengumumkan temuan ini pada Senin (27/7). Seperti disebut di awal, harta karun ditemukan oleh keluarga Schmidt, yang telah disubkontrak untuk menyelamatkan benda-benda berharga dari reruntuhan itu.

Pemburu harta karun dari Queens Jewelry, Brent Brisben, mengatakan kepada Mashable, emas itu ditemukan pada 17 Juni. Negara Bagian Florida berhak atas 20% harta itu, sementara sisanya dibagi kepada Queens Jewelry dan para penemu harta karun—dalam hal ini adalah keluarga Schmidt.

Sebelas kapal, yang di dalamnya ada banyak harta dari Dunia Baru, diberangkatkan dari Havana, Kuba, ke Spanyol pada 24 Juli 1715. Di tengah perjalanan, kapal dihantam badai pada 31 Juli, kapal rusak dan terseret hingga perairan Florida.

Sekitar 1.500 berhasil selamat setelah berenang ke pantai, tapi 1.000 lainnya tewas. Upaya penyelamatan baru dimulai pada 1950-an, pejabat pada waktu itu melaporkan bahwa seluruh harta berhasil diselamatkan.

Bagian penting dalam harta karun emas ini adalah sebuah koin yang disebut “Royal” berangka tahun 1715. Harian lokal TC Palm menyebut, koin itu dirancang khusus untuk Philip V, Raja Spanyol. Tapi sayang, koin-koin Royal itu sebagian besar tenggelam oleh badai bersama harta-harta lainnya.

“Temuan ini penting, tidak hanya untuk nilai moneter, tapi untuk pelajaran sejarah,” ujar Brisben. “Salah satu tujuan utama kami adalah untuk membantu pembelajaran dan pelestarian sejarah, dan temuan ini telah menarik kita pada sebuah fakta sejarah.” (Mashable)