Find Us On Social Media :

Montesechia vidalii, Bunga Pertama di Dunia?

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 21 Agustus 2015 | 08:00 WIB

Montesechia vidalii, Bunga Pertama di Dunia?

Intisari-Online.com - Sekelompok ilmuwan baru saja menemukan Montesechia vidalii yang dianggap sebagai bunga pertama di dunia. Penemuan tersebut berhasil dilakukan setelah para para ilmuwan tersebut menganalisis lebih dari seribu fosil tumbuhan.

Supaya bisa diakses oleh khalayak, penemuan tersebut kemudian dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Science. Selain supaya bisa dibaca banyak orang, para ilmuwan juga berharap penemuan ini bisa mengubah pandangan manusia ikhwan evolusi pada bunga di muka Bumi ini.

“Bunga tersebut sangat tua dan merupakan tumbuhan akuatik (hidup di air) sejati,” tulis David Dilcher, pakar tumbuhan purba dan Indiana University dan salah satu tim peneliti, dalam publikasinya.

Perlu diketahui, secara evolusi, perkembangan bunga sebagai bagian dari tumbuhan masih relatif baru. Bunga adalah sebuah sistem yang kompleks, ia terdiri atas kelopak dan mahkota bunga, juga sel kelamin. Lebih dari itu, kompleksitas tersebut justru membantu tumbuhan untuk menyebar.

Terlepas dari itu, muncul kemudian maraknya tumbuhan berbunga (angiospermae) pada masa lampau hingga kini masih menyimpan misteri. Jangankan orang awam, misteri ini bahkan menjadi pertanyaan besar yang tak kunjung ada jawabannya oleh para pakar evolusi dan botani.

Bagi para peneliti itu, kunci jawaban dari pertanyaan besar itu adalah menemukan bunga  pertama di dunia. Tak hanya namanya, tapi yang lebih penting adalah wujud dan perubahan penampakan bungan tersebut dari masa ke masa.

Dan, mencari bunga pertama di Bumi bukanlah pekerjaan yang mudah. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, Dilcher dan rekan-rekannya menemukan fosil bungan di China dan dinamai Archaefructus. Mereka kemudian mengklaim bunga itu sebagai yang tertua di dunia dan klaim itu bertahan cukup lama.

Klaim itu akhirnya runtuh setelah Dilcher meneliti M. vidalii yang ditemukan 100 tahun yang lalu di pegunungan Pyrenees, Spanyol. “Berdasarkan analisis kami, M. vidalii sezaman, kalau tidak lebih tua dibanding Archaefructus,” terang Dilcher.

Usut punya usut, M. vidalii diprediksi hidup 125 juta – 130 juta tahun yang lalu di masa Cretaceous, saat dinosaurus masih hidup di Bumi. Lantaran 98% bunga yang hidup sekarang hidup di daratan, banyak ilmuwan beranggapan bahwa bunga juga muncul kali pertama di daratan.

Angiosperma masa Cretaceous, seperti Archaefructus dan Montsechia, membuka peluang terhadap bunga akuatik umum pada masa awal evolusi angiosperma,” tulis Dilcher yang telah meneliti bunga selama puluhan tahun. “Habitat akuatik mungkin berperan penting dalam diversifikasi angiospermae awal.”