Penulis
Intisari-Online.com – Pada awal abad ke-19, berlayar ke Alaska sering dianggap sama saja berlayar menuju kematian, sebelum akhirnya 26 awak kapal perusahaan Rusia-Amerika Neva selamat dari kecelakaan di Pulau Kruzof, saat musim dingin 1813.
Prestasi mereka melahirkan legenda selama lebih dari dua abad hingga sebuah studi terbaru membuat para ilmuwan menemukan petunjuk terbaik tentang bagaimana para pelaut selamat dari tragedi kapal karam di Alaskan tahun 1813 tersebut. Penelitian ini sendiri dimulai pada 2012 ketika survei menemukan kapak Rusia di tempat yang diyakini tempat berlindung para pelaut yang selamat.
Pencarian lebih lanjut mengungkapkan lebih banyak alat yang menurut para arkeolog berasal dari awak Neva, yang berangkat dari pelabuhan Siberia, yang digunakan untuk mereka bertahan hidup.
"Benda-benda yang ditinggalkan oleh korban memberikan gambaran yang unik tentang kejadian pada Januari 1813 tersebut, dan dapat membantu kita untuk memahami adaptasi yang memungkinkan mereka untuk menunggu penyelamatan dalam dingin, lingkungan yang asing selama hampir satu bulan," kata peneliti utama dalam rilis.
Berdasarkan artefak –termasuk lembaran tembaga, besi dan tembaga paku, sebuah pancing tembaga, batu gun yang digunakan untuk memulai kebakaran, bola senapan yang diukir sesuai senjata api kaliber kecil, dan sebuah alat menyerupai navigator –arkeolog percaya awak mengumpulkan bagian kapal yang terdampar di dekat mereka, di mana korban akhirnya berhasil ditemukan tim penyelamat. Hanya dua orang meninggal akibat kecelakaan tersebut.
"Secara kolektif, artefak mencerminkan improvisasi dalam situasi hidup, dan tidak termasuk keramik, kaca dan bahan lain yang akan dikaitkan dengan penyelesaian," kata peneliti.
Arkeolog menambahkan tumpukan makanan yang diawetkan masih diperiksa, untuk menemukan kemungkinan strategi mencari makan para pelaut tersebut. Sampai penelitian lebih lanjut dapat dilakukan, para ahli berencana untuk meninjau sejarah lisan dari orang-orang Tlingit lokal untuk menambah pengetahuan mereka.
(foxnews.com)