Find Us On Social Media :

Ilmuwan NASA: Kami Menemukan Aliran Air di Mars

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 29 September 2015 | 10:00 WIB

Ilmuwan NASA: Kami Menemukan Aliran Air di Mars

Intisari-Online.com - Ilmuwan NASA mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan aliran air di Mars. Dari pantauan mereka, air itu mengalir saat musim panas dan ketika diminum justru akan menimbulkan haus sebab ia adalah air garam.

Kepastian ini didapat setelah ilmuwan di NASA menganalisis citra unik yang dipotret oleh kamera wahana Mars Reconaissance Orbitter (MRO). Citra itu menunjukkan adanya pola garis yang makin surut dan pola kipas pada tebing curam di kawasan lembah dan kawah Mars. Pola itu tanda adanya arus air yang menuruni lembah atau Recurring Slope Lineae (RSL).

Meski demikian, mereka belum bisa memastikan sumber air itu. Kemungkinan berasal dari es di bawah permukaan, atau sumber air asin di lapisan akuifer, atau merupakan hasil kondensasi atmosfer Mars yang tipis.

“Ada air cair di permukaan Mars hari ini,” tegas Michael Meyer, pimpinan program eksplorasi antariksa NASA. “Kami menduga paling tidak ada lingkungan yang mendukung adanya kehidupan saat ini.”

 

Sementara Jim Green, ilmuwan NASA lainnya, juga menegaskan bahwa Mars bukanlah planet yang kering seperti yang dikira sebelumnya. Temuan ini juga didukung oleh temuan-temuan sebelumnya yang menemukan bahwa Mars basah pada masa lalu. Pada 1970-an, NASA memotret wilayah Mars yang diduga merupakan bekas sungai dan kawasan yang sebelumnya terletak di bawah perairan.

Lalu, awal tahun ini NASA mengungkap bahwa pada masa lalu, Mars memiliki samudera. Diduga, samudera itu terletak di wilayah belahan utara. Lebih dari itu, sejumlah temuan juga menunjukkan bahwa planet berwarna merah ini tak hanya basah pada masa lalu tetapi juga saat ini. Hampir satu dekade lalu, Mars Global Surveyor memotret tanda adanya air yang mengalir di bebatuan Mars.

Temuan kali ini semakin menegaskan bahwa masih ada ketersediaan air di Mars. Hasil analisis kimia dengan teknik spektrometri (berbasis warna) menunjukkannya. Lujendra Ojha dari Georgia Institute of Technology di Atlanta menggunakan spektronmetri untuk melihat pantulan sinar inframerah dari permukaan Mars saat pola garis mulai muncul dan saat berkembang sempurna. Hasilnya, ada molekul garam terhidrasi (telah berinteraksi dengan air) di permukaan Mars.

“Misteri sebelumnya adalah apa yang memungkinkan garam mengalir? Mungkin air tetapi hingga saat ini belum bisa dipastikan,” kata Meyer. “Dari penelitian ini kita mengungkap bahwa RSL terbentuk karena garam yang berinteraksi dengan air membentuk air asin yang mengalir ke bawah tebing.”