Find Us On Social Media :

Pulau Untung Jawa Punya 1.000 Pohon Bakau Baru

By Moh Habib Asyhad, Senin, 5 Oktober 2015 | 13:30 WIB

Pulau Untung Jawa Punya 1.000 Pohon Bakau Baru

Intisari-Online.com - Abrasi menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian masyarakan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, akhir-akhir ini. Berbagai upaya dilakukan supaya pulau yang terletak di sebelah utara Jakarta itu tetap aman, salah satunya dengan penanaman bakau. Dan kabar baiknya, Pulau Untung Jawa telah mempunyai 1.000 pohon bakau baru.

Melalui acara bertajuk Unilever brightFuture Volunteer Day 2015, Uniliver, dengan menggandeng sekitar 150-an sukarelawan, melalukan penanaman 1.000 pohon bakau di Pulau Untung Jawa. Tidak sekadar menanam, para sukarelawan tersebut juga mendapat pembekalan mengenai pentingnya bakau dan pelestarian lingkungan secara lebih holistik.

“Acara ini adalah bagian dari rangkaian kampanye brightFuture untuk menginspirasi masyarakat mengatasi perubahan iklim melalui aksi nyata sehingga masa depan yang cerah untuk generasi mendatang tetap tersedia,” tutur Maria Dewantini Dwianto, Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia, Tbk.

Untuk diketahi, Pulau Untung Jawa adalah salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang mengalami masalah rusaknya kawasan pantai. Ini disebabkan oleh besarnya hempasan angin yang mengikis garis pantai, terutama wilayah yang tidak dilindungi oleh hutan bakau. Badir, Kepala Keluragahan Pulau Untung Jawa, berharap program ini semakin memperindah kelurahannya.

Selain persoalan abrasi, beberapa tahun yang lalu, Pulau Untung Jawa harus menerima kenyataan “menerima” kiriman sampah yang cukup banyak dari Jakarta. Kondisi ini membuat Pulau Untung Jawa mendapat sorotan tajam karena banyaknya sampah yang menumpuk di sepanjang bibir pantai.

Tapi itu cerita beberapa tahun yang lalu karena sekarang pulau ini tampak begitu bersih, elok, dan sedap dipandang. “Kami bikin tim khusus, mas, mereka bekerja siang dan malam untuk membersihkan sampah-sampah itu. Yang paling penting, kiriman sampah dari daratan semakin berkurang,” tambah Badri.