Find Us On Social Media :

Peneliti Kelautan Menemukan Ikan Berdarah Panas Pertama di Dunia

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 22 Oktober 2015 | 12:30 WIB

Peneliti Kelautan Menemukan Ikan Berdarah Panas Pertama di Dunia

Intisari-Online.com - Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa ikan adalah masuk golongan hewan berdarah dingin (ektotermik). Tapi baru-baru ini, beberapa peneliti kelautan di California menemukan ikan berdarah panas pertama di dunia. Dibandingkan ikan-ikan pada umumnya, bentuk ikan ini tergolong sangat unik.

Memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan roda mobil, opah atau moonfish (secara ilmiah dikenal dengan Lampris guttatus) adalah ikan berdarah panas pertama yang ditemukan. Ikan ini ditemukan oleh tim ahli biologi yang dipimpin oleh Nicholas Wegner dari National Oceanic and Atmopheric Administration (NOAA) yang berbasis di La Jolla, California.

Sebagai endotermik atau spesies berdarah panas, opah memiliki kemampuan untuk menjaga suhu tubuh. LiveScience melaporkan bahwa ikan ini mampu bertahan bahkan ketika menyelam di kedalaman 296 meter di samudera tropis atau subtopris yang dingin di berbagai belahan dunia.

Saat berenang di kedalaman, tulis LiveScience, suhu tubuh mereka meningkat, yang memungkinkan mereka untuk mempercepat proses fisiologi dalam tubuh mereka. Selanjutnya, karakteristiknya yang berdarah panas akan membantunya menjadi predator yang lebih ganas yang berenang lebih cepat dan memiliki visi yang lebih jelas untuk menangkap mangsanya.

 

“Akibatnya, otot-ototnya bisa berkontrasi lebih cepat, resolusi temporal mata meningkat, dan transmisi saraf bekerja lebih cepat,” kata Wagner kepada LiveScience. “Kecepatan berenangnya juga meningkat, begitu juga dengan respon serta visinya.”

Tim peneliti berhasil mengonfirmasi temauan mereka setelah menempelkan monitor suhu di tubuh opah yang banyak beredar di perairan barat Amerika Serikat. Discovery News menulis, sebagai ikan perenang jauh di pedalaman, suhu tubuh opah lebih hangat dibanding suhu air di sekitarnya.

Awalnya Wegner beranggapan bahwa ikan ini adalah jenis ikan yang lambat. Tapi setelah tahu bahwa opah memiliki kemampuan menaikkan suhu tubuhnya, Wegner mengubah persepsinya.  “Mereka adalah predator yang sangat aktif yang mengejar mangsa yang lincah seperti cumi-cumi, mereka juga mampu bermigrasi ke tempat yang jauh,” ujar Wegner dalam sebuah siaran pers.