Find Us On Social Media :

Bekerja di Kantor Sudah Ketinggalan Zaman

By Ade Sulaeman, Kamis, 11 Oktober 2012 | 12:13 WIB

Bekerja di Kantor Sudah Ketinggalan Zaman

Intisari-Online.com - Saat ini, para mobile workers, yang tetap terhubung dengan pekerjaan meski berada di luar kantor, telah menemukan diri mereka sudah benar-benar tidak lagi ingin bekerja di kantor. Mereka juga merasa lebih produktif dan lebih sedikit mengalami stres justru saat mereka bekerja dari jarak jauh.

Semakin lama, mobilitas semakin menjadi faktor penting bagi para pekerja. Setidaknya inilah yang berada dalam pikiran sebagian besar dari 300 pekerja yang disurvei oleh majalah Wired bekerja sama dengan Marriott Hotels and Resorts. Sebagian besar pekerja tersebut adalah pria, sangat kaya, dan sangat terdidik.

Enam puluh dua persen dari responden dalam survei tersebut menyatakan betapa pentingnya untuk terus bergerak namun tetap terhubung dengan pekerjaan sehari-hari. Lokasi kerja yang paling umum dipilih adalah rumah (84 persen), diikuti oleh hotel (40 persen), dan kafe lokal (24 persen).

Beberapa responden juga menyatakan mereka tetap bekerja saat berada dalam perjalanan. Hampir sepertiga dari mereka (29 persen) menyatakan diri biasa bekerja saat mereka berada di pesawat terbang atau di bandara.

Penelitian ini juga menemukan bahwa bekerja jarak jauh juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat stres. Hampir setengan responden (48 persen) menyatakan mereka justru lebih produktif saat bekerja di luar kantor. Jumlah responden yang hampir sama (49 persen) juga menyatakan diri mereka mengalami stres yang lebih sedikit saat bekerja jarak jauh.

Meski begitu, tetap saja ada kelemahan dalam bekerja jarak jauh berupa kurangnya layanan “tradisional”. Hampir setengah dari responden menyatakan mereka kerap merasakan kurangnya fasilitas saat bekerja jarak jauh.

Beberapa contoh dari fasilitas yang kerap dirasa kurang tersebut antara lain berupa koneksi internet dengan kecepatan tinggi (82 persen responden), stasiun pengisian daya untuk perangkat kerja mereka (46 persen), privasi (42 persen), furnitur yang nyaman (36 persen) atau lingkungan yang tenang. (BusinessNewsDaily)