Intisari-Online.com - Selamat datang tahun 2013! Selamat datang ular air! Setelah berbasah-basah di tahun naga air, kini kita akan dibawa menggeliat oleh sang ular. Untungnya, para ahli feng shui mengatakan, tak banyak friksi terjadi dalam pergantian tahun ini, sebab ular masih berada dalam naungan tahun naga.
Bagi para pebisnis ritel, ular yang kerap dianggap lihai merupakan karakter yang akan ditemui dalam diri para konsumer nantinya. Menurut chinesezodiac.com, ular memiliki sifat analitis yang luar biasa dan bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan secara efektif dengan melakukan manuver dan strategi tertentu.
Di tahun naga air, para konsumer akan lebih cerdas dalam membeli produk dan mampu mempengaruhi pembeli lain, melalui media sosial misalnya. Para konsumer ular air juga menikmati pengakuan dan pemberian hadiah. Mereka yang kerap mempromosikan produk kesukaanya akan bahagia saat diberi penghargaan. Untuk itu, para pebisnis ritel tampaknya harus cerdik ‘menangkap’ sang ular.
- Pendekatan pribadi.Tak ada konsumen yang sama persis antara satu dengan lainnya. Terlebih pada tahun ular air. Para pebisnis ritel harus mengadakan pendekatan pribadi kepada para konsumen. Mereka sebaiknya mengenal kegemaran konsumen secara pribadi, memberikan servis dengan sangat baik, dan memberikan penghargaan lebih kepada masing-masing konsumen. “Jika para ritel tidak berbicara kepada para pembeli dalam ranah yang personal atau pribadi, maka pembicaraan bisnis serta merta akan berhenti,” tulis www.stores.org.
Selama para konsumen masih membawa gadget dan terhubung media sosial, mereka bisa menyebarkan kesukaan maupun ketidaksukaan mereka terhadap sebuah produk. Di sinilah pendekatan personal baik soal pelayanan konsumen, maupun produk. Ambil saja contoh NikeID dan Converse Original yang berhasil menarik minat pelanggan utamanya dengan jasa produk pesanan khusus. Tampaknya pendekatan itu akan terus diminati sepanjang tahun ular air.
- Transparan.Bersikap terbuka termasuk soal penawaran dan harga menjadi poin penting untuk menarik konsumen. Dengan bersikap transparan, konsumen akan lebih percaya pada sebuah merek atau produk yang ditawarkan. Ambil contoh raksasa elektronik Apple. Sejak dipegang oleh Tim Cook, Apple melakukan transparansi dari penggunaan materi, teknologi, hingga harga. Hasilnya? Penjualan produk Apple naik luar biasa.
- Hadir. Semakin mudah sebuah produk didapatkan, semakin intim pula hubungannya dengan konsumen. Bagi para merek, memperhatikan suasana serta lokasi ritel merupakan sesuatu yang wajib dipikirkan secara matang. Kembali ke Apple. Apple Stores merupakan ritel yang memperhatikan lingkungan serta lokasi. Mereka juga memberikan pengalaman lebih kepada konsumen dengan membebaskan mereka mencoba produk yang ada. Apple Stores bahkan membiarkan para pengunjung mengecek Facebook, Twitter, atau bahkan berlama-lama membaca berita di internet.
- Bermurah hati.Tak perlu mengobral banyak hadiah kepada konsumen. Cukup berikan yang lebih daripada yang bisa Anda berikan sebelumnya. Bila Anda menjanjikan waktu antaran selama 30 menit, mengapa tidak menjanjikan waktu antaran 20 menit? Dengan melakukan servis lebih dari biasanya, konsumen akan merasakan peningkatan, yang berujung pada naiknya nilai jual produk Anda.
- Unik. Sudah terlalu banyak produk tiruan yang beredar di luar sana. Satu dan lainnya, bahkan punya kualitas yang sama, sebab diproduksi di tempat yang sama pula. Keunikan menjadi mahal di 2013. Oleh karena itu posisi produk penting sekali untuk dipikirkan. Kembangkan produk yang betul-betul unik, dan kuasai pasar melalui produk tersebut. Dengan begitu, Anda tidak akan pernah kehilangan konsumen. (*)