Find Us On Social Media :

Pembagian Peran Ayah-Ibu Kian Tidak Jelas

By Ade Sulaeman, Rabu, 20 Maret 2013 | 10:00 WIB

Pembagian Peran Ayah-Ibu Kian Tidak Jelas

Intisari-Online.com - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukkan, waktu kerja dari para wanita telah meningkat tiga kali lipat sejak 1965. Di sisi lain, pria mengalami penurunan waktu kerja di kantor, sementara waktu kerjanya di rumah justru mengalami peningkatan.

Secara khusus, wanita biasanya bekerja selama 8 jam dalam seminggu pada 1965, dengan menyisihkan waktu untuk bekerja di rumah sebanyak 32 jam. Hari ini, wanita bekerja dengan rata-rata 21 jam dan menyisihkan waktu untuk di rumah sekitar 18 jam dalam seminggu.

Sebaliknya, pria justru mengalami penurunan lama waktu bekerja di kantor, dari awalnya 42 jam menjadi 37 jam. Sementara waktu mereka di rumah meningkat dari 4 jam menjadi 10 jam dalam seminggu.

Penelitian ini menunjukkan suatu peningkatan dramatis hanya sekitar lima tahun terakhir dalam hal jumlah wanita yang mau bekerja penuh. Hari ini, lebih dari 30 persen dari ibu-ibu yang sudah memiliki anak di bawah 18 tahun cenderung untuk bekerja penuh, dibandingkan dengan 2007 yang hanya 20 persen.

Ketika waktu bekerja, merawat anak, dan mengurusi urusan rumah tangga lainnya digabungkan, penelitian ini menunjukkan bahwa orangtua dengan pendapatan ganda (ayah dan ibu) membagi pekerjaan rumah dengan lebih seimbang dibandingkan dengan rumah yang hanya memiliki satu orangtua yang bekerja.

Saat kedua orangtua bekerja, ayah mengambil waktu untuk bekerja di rumah hingga 58 jam dalam seminggu. Jumlah yang berbeda tipis dengan waktu yang dihabiskan ibu-ibu, yaitu 59 persen.

Penelitian ini juga menemukan kedua orangtua akan lebih menyisihkan waktu untuk keluarganya. Secara umum, 33 persen orangtua dengan anak yang berusia di bawah 18 tahun merasa mereka tidak meluangkan cukup waktu dengan anak mereka. Lima puluh tiga persen dari menyatakan sangat sulit untuk menyeimbangkan tanggung jawab di kantor dnegan tanggung jawab terhadap keluarga. (BusinessNewsDaily)