Penulis
Intisari-Online.com - Mereka yang sering merasa bersalah ternyata cocok menjadi atasan. Penelitian dari Stanford University memunculkan hasil bahwa mereka yang merasa bersalah lebih bertanggung jawab sehingga bagus menjadi pemimpin. Rasa bersalah dalam hal ini bukan sesuatu yang negatif namun tanda sebuah sifat bertanggung jawab.Dua kelompok diteliti. Mereka harus melaksanakan tugas kelompok yakni membuat kampanye untuk produk tertentu. Hasilnya mereka yang merasa bersalah ternyata ditunjuk menjadi pimpinan dan bagus dalam memimpin. Dalam proyek mereka mampu memimpin teman-temannya untuk mencapai tujuan.Pemimpin penelitian, Becky Schaumberg, mengaatakan bahwa mereka yang merasa bersalah akan lebih berusaha agar berhasil dalam kelompok. Penelitian ini melibatkan mahasiswa S2 dan mantan atasan mereka sebagai pembanding. Dalam dunia nyata, peneliti melihat fenomena bahwa mereka yang bertanggung jawab bisa menjadi atasan yang baik. Rasa bersalah bagus untuk kelompok sehingga membuat kelompok maju. (LiveScience)