Find Us On Social Media :

40 Persen Pelaku Penindasan Adalah Wanita

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 Februari 2014 | 07:00 WIB

40 Persen Pelaku Penindasan Adalah Wanita

Intisari-Online.com - Bullying atau penindasan dari orang lain ternyata tidak berakhir di bangku sekolah. Di dunia kerja pun kita bisa menghadapi bullying. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, 40 persen pelaku penindasan adalah wanita.

Bentuk penindasan di tempat kerja biasanya berupa tindakan nonfisik, misalnya menjadi bahan ejekan atau gosip, dikucilkan dari lingkungan pertemanan, memberi label, dan mengintimidasi, baik yang berkaitan dengan penampilan maupun kinerja kita.

Menjadi korban penindasan bukan hanya berpengaruh pada kinerja, melainkan juga kesehatan secara umum. Kondisi tersebut bisa menyebabkan sakit kepala, kehilangan nafsu makan, tekanan darah tinggi, insomnia, serangan panik, bahkan depresi.

Ada beberapa alasan mengapa beberapa wanita melakukan penindasan kepada rekannya yang lain. Salah satunya, mereka senang merasa berkuasa, terutama jika orang yang ditindas tidak bisa membalas.

Ketakutan kariernya akan terancam oleh orang lain juga berpotensi membuat seseorang "menggencet". Orang yang cenderung perfeksionis dan merasa memiliki kemampuan lebih pada satu bidang pekerjaan juga bisa menjadi penindas.

Faktor lain yang berperan adalah stres. Tekanan dari kantor untuk menunjukkan performa tinggi membuat mereka menekan bawahannya atau rekan kerjanya.

Lantas, bagaimana cara kita mengenali apakah kita sedang ditindas atau hanya berhadapan dengan bos yang sulit? Ada beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan:

- Tanda paling nyata dari tindakan penindasan ini adalah, hal tersebut terjadi berulang-ulang. Perlakuan itu bukan cuma terjadi ketika suasana hati si bos sedang buruk.

- Tindakan penindasan bisa berupa teriakan, intimidasi, mempermalukan kita di depan orang lain, misalnya kritik tajam tanpa memberi masukan, bergosip buruk tentang Anda, atau mengambil pujian atas kerja orang lain.

- Secara umum, wanita sering melakukan penindasan secara halus, bahkan bentuknya bisa hanya berupa pengabaian atau tatapan mata yang menusuk.

- Wanita pada dasarnya adalah seorang pembaca emosi yang baik sehingga mereka bisa mengenali perubahan perlakuan dari orang lain. (kompas.com)