Find Us On Social Media :

Jika Pendapatan Tidak Menentu

By Ade Sulaeman, Kamis, 31 Mei 2012 | 06:00 WIB

Jika Pendapatan Tidak Menentu

Intisari-Online.com - Umumnya, untuk menjamin kehidupan yang tetap layak pada saat sudah tidak produktif, bukanlah hal yang terlalu sulit. Untuk seorang pegawai (baik swasta maupun negeri) atau untuk seorang wirausahawan, pendapatan yang diperoleh cenderung sama setiap bulannya serta berkesinambungan hingga yang bersangkutan pensiun atau berhenti bekerja.

Bagaimana dengan mereka yang masa produktifnya terbatas? “Itu sebenarnya tidak ada masalah,” ujar Yosephine P. Tyas, senior associate advisor dari Akbar Financial Check Up. Yosephine mengambil contoh untuk dana liburan akhir tahun. Untuk pegawai dengan gaji rutin, mereka hanya perlu menyisihkan uang tiap bulannya. Mungkin sekitar delapan hingga sepuluh bulan, dana tersebut sudah terkumpul. Selanjutnya, “Tinggal eksekusi di akhir tahun,” ujarnya.

Nah, untuk yang penghasilannya fluktuatif, Yosephine menyarankan agar dana untuk liburan tersebut di-lump sum. Maksudnya, pembayaran hanya dilakukan sekali. Dengan nominal pendapatan yang besar, walau hanya dalam jangka waktu yang singkat, atlet atau artis dapat langsung menyisihkan dana untuk liburan saat dia gajian. Tentu saja dana untuk liburan bukanlah prirotas utama dalam penyusunan anggaran. Dana darurat, dana pensiun, asuransi kesehatan dan jiwa, tabungan pendidikan anak-anak serta dana untuk membeli rumah atau kendaraan, wajib menjadi prioritas.

Sebelum mengisi pos-pos ini, ada baiknya melakukan financial check up. Untuk yang pendapatannya rutin, mungkin dapat dilihat alur pemasukan dan pengeluaran (cashflow) per tahun. Financial check up yang dilakukan atlet atau artis ada baiknya dilakukan per tiga bulan. Hal ini dikarenakan pemasukan yang selalu berubah atau bahkan dapat berhenti dalam waktu singkat. Apabila kondisi keuangannya “sehat”, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran.

Untuk individu yang pendapatannya rutin, pos-pos pengeluaran dipenuhi dengan cara dicicil setiap bulannya. Sedangkan untuk yang pendapatannya fluktuatif, pos-pos tersebut harus langsung dipenuhi di awal, langsung saat dia mendapat honor.

Persiapan dana darurat bagi mereka yang berpendapatan fluktuatif tentunya akan berbeda dengan mereka yang berpendapatan rutin. Untuk atlet atau artis, dana darurat harus dipersiapkan sesegera dan sebesar mungkin. Besar dana darurat yang harus dikumpulkan adalah sebesar 12 bulan pengeluaran rutin. Jangan lupa hitung jumlah individu yang menjadi tanggungan, bisa anak dan istri ataupun orang tua.

Cara mengumpulkannya bisa saja dicicil. Namun, disarankan 30 persen dari total dana darurat yang harus terkumpul sudah siap sejak awal. Sisanya bisa dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun. Lain halnya apabila mendapat bonus yang besar. Ada baiknya saat itu juga dana darurat sudah siap 100 persen.

Khusus untuk atlet, Yosephine menganjurkan untuk memiliki asuransi, terutama asuransi jiwa. Biasanya dalam asuransi tersebut terdapat jaminan penerusan pembayaran premi apabila nasabahnya cedera. Itu untuk yang dicicil. Ada pula cara pembayaran yang lump sum alias bayar kontan di awal. Harap maklum, hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera bahkan kematian, kecuali cabang catur mungkin.