Investasi Aman ORI dan SUKRI

Nur Resti Agtadwimawanti

Penulis

Investasi Aman ORI dan SUKRI

Intisari-Online.com - Berinvestasi dalam area obligasi bisa juga menjadi pilihan Anda. Apa itu obligasi? Obligasi atau bond bisa dikatakan sebagai surat utang jangka menengah-panjang. Obligasi ini berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Jenisnya pun bermacam-macam. Ada obligasi korporasi (obligasi yang diterbitkan perusahaan), obligasi pemerintah (obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat), dan obligasi daerah (obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah). Lalu, untuk pemula, mana yang sebaiknya kita pilih? I Made Adi Saputra, Analis Obligasi PT Nusantara Capital Securities, menyarankan untuk berinvestasi di obligasi pemerintah. Misalnya, Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk) Ritel/SUKRI, yang rata-rata jangka waktunya (tenor) 3-5 tahun.

Bukan tanpa alasan pemilihan ORI atau SUKRI sebagai investasi bagi pemula. Kedua investasi tadi bisa dibilang tidak ada risiko gagal bayar (default) karena obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah/negara dilindungi oleh undang-undang, yaitu UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Bagi investor pemula, segi keamanan tampak lebih diperhitungkan ketimbang suku bunga tinggi, tapi ada risiko macet. Nah, untuk umat Islam yang menginginkan instrumen investasi bebas dari unsur riba, SUKRI bisa menjadi salah satu alternatif, selain deposito/tabungan syariah.

Sasaran pemerintah menerbitkan ORI dan SUKRI memang ditujukan bagi investor individual/ritel. Selama ini, untuk obligasi negara, investor masih didominasi oleh institusi. ORI dan SUKRI ini bisa dikatakan sebagai usaha untuk memperluas investor, yang mulanya institusi merambah ke individu/ritel. Nilai minimal pembelian juga tak memberatkan, yaitu mulai Rp5 juta dan berlaku kelipatannya. Berbeda dengan Surat Utang Negara (SUN) yang nilai minimal pembelian bisa mencapai Rp1 miliar.

Ada beberapa keuntungan bila kita berinvestasi melalui ORI atau SUKRI, di antaranya:

  1. Aman dan terjamin karena pembayaran kupon (bunga) don pokoknya dijamin undang-undang.
  2. Memberikan keuntungan yang menarik karena kupon yang lebih tinggi dari suku bunga deposito bank (di pasar perdana) dan adanya potensi kenaikan harga di pasar sekunder.
  3. Prosedur pembelian dan penjualan yang mudah dan transparan. ORI dan SUKRI ini dapat dibeli melalui bank atapun perusahaan sekuritas yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Likuiditasnya tinggi, kapan saja kita butuh dana cair, bisa kita sampaikan dan jual ke agen.
  4. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tapi nilainya disesuaikan dengan harga pasar.
  5. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pembangunan nasional.
  6. Pembayaran kupon dan pokok dilakukan tepat waktu, serta secara online ke dalam rekening tabungan investor.
Pertanyaan selanjutnya, apakah ada risiko dalam berinvestasi ORI-SUKRI? Sebenarnya, dalam obligasi ada tiga risiko, yaitu risiko perubahan tingkat suku bunga (risiko pasar), risiko gagal bayar (default), dan risiko likuiditas. Untuk ORI-SUKRI ini, risiko gagal bayar dan likuiditas bisa dikatakan tidak ada. Risiko gagal bayar dikatakan tak ada karena semua sudah dijamin undang-undang dan pasti dibayar oleh pemerintah. Risiko likuiditas juga demikian karena sudah teratasi oleh agen penjual. Saat penunjukkan agen penjual, sudah ada kesepakatan bahwa agen penjual sebagai pembeli siaga. Kapan pun investor ingin menjual ORI-SUKRI, agen penjual harus siap membelinya.

Khusus untuk risiko pasar, investor bisa saja terhindar dari risiko itu bila ia menyimpan investasinya sampai jatuh tempo. Namun, bila memang investor ingin menjual ORI-SUKRI di tengah jangka waktu, perhitungannya akan menyesuaikan pasar pada saat itu. Bisa saja harga ORI turun pada saat Anda menjualnya. “Kalau tidak ingin risiko seperti itu ya kita simpan sampai jatuh tempo saja,” kata Made.Ayo, berinvestasi mulai sekarang.