Penulis
Intisari-Online.com - Bagi Anda yang bergelut atau pun tertarik dengan startup tentu tak asing lagi dengan Silicon Valley. Ya, Silicon Valley yang terletak di selatan teluk San Fransisco, California, Amerika Serikat, ini menjadi kiblat dunia bisnis berbasis teknologi. Boleh dibilang pebisnis berbasis Teknologi Informasi (TI) yang sukses berasal dari Silicon Valley. Terbukti dengan berkumpulnya banyak perusahaan kelas dunia semacam Google, Yahoo!, Apple, Hewlett-Packard, dan eBay. Silicon Valley telah menjadi pusat teknologi tinggi di bidang industri.
Keberhasilan kawasan ini tak lain karena didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni. Otak-otak brilian menjadi akar lahirnya perusahaan terkemuka. Universitas Stanford juga ikut andil menjadi sumber pengembangan ide untuk membangun industri di kawasan tersebut. Aneka hasil riset dari Universitas Stanford ini “ditangkap” para technopreneur dan dimodali para investor.
Uniknya, jaringan kerja yang berkembang sangat cepat di kawasan ini diciptakan oleh para imigran dari Cina dan India. Mereka menguasai 27% dari perusahaan teknologi tinggi di Silicon Valley dalam kurun waktu 1990-1998. Seiring waktu, sebagian imigran kembali ke tanah airnya untuk membangun kawasan bisnis teknologi di negara masing-masing.
Bagaimana dengan startup di Indonesia? Nyatanya, startup lokal bisa bersaing dengan startup di luar negeri. Contohnya Infinite Sky, sebuah game dari TouchTen yang diunduh sebanyak satu juta dalam seminggu. Juga, menjadi 25 besar untuk game di iPhone. Artinya, kita memang punya talenta.
Upaya untuk mendorong startup lokal pun digencarkan, salah satunya oleh komunitas #startuplokal. Pelbagai pertemuan kerap dilakukan untuk berbagi pengalaman antarpendiri startup. Juga sebagai ajang networking. Berhulu pada 2010 lalu, kini #startuplokal pun menjadi komunitas startup terbesar di Indonesia dengan visi memajukan startup lokal.