Penulis
Intisari-Online.com - Dana pribadi sampai saat ini kebanyakan masih menjadi sumber utama pembiayaan usaha bagi para wirasuhawan. Hanya 20 persen yang menerima pinjaman, baik pinjaman yang berasal dari anggota keluarga, bank ataupun ekuitas rumah. Ada juga yang mendapat dana usaha dari investor lainnya.
“Dengan 80 persen dari pemilik bisnis tahap awal ini menggunakan dana pribadi untuk membiayai perusahaan mereka, para penemu bisnis ini jelas sangat bersedia untuk mengambil risiko,” ujar John Suh, CEO dari LegalZoom. Penelitian ini sendiri dilakukan oleh LegalZoom dan Ewing Marion Kauffman Foundation.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa pada tahun lalu wirausahawan yang berusia 30 hingga 49 tahun memulai bisnis mereka pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Lima puluh tujuh persen dari pemilik baru memiliki setidaknya enam tahun pengalaman di industri atau pengalaman bekerja sebelum memulai usahanya. Lebih dari setengahnya juga memulai dengan lebih dari satu bisnis di masa lalu.
Pada awalnya kebanyakan bisnis baru tidak dibanjiri oleh kekayaan. Hanya 10 persen yang dilaporkan memperoleh pendapatan di atas AS$100 ribu pada tahun pertama. Pada tahap awal ini, para wirausahawan ini umumnya, sekitar 70 persen, mengalami kesepian karena hanya dia sendirilah yang manjadi pegawai.
Sebagai tambahan, mayoritas wirausahawan menyisihkan waktu yang signifikan untuk merencanakan usaha baru mereka sebelum benar-benar dibuka. Enam puluh persen dari para wirausahawan yang disurvei meluangkan lebih dari enam bulan untuk merencanakan bisnis mereka sebelum membentuk wujud nyata dari usahanya. (BusinessNewsDaily)