Resep Bertahan Ala Bisnis Distro (2)

Rusman Nurjaman

Penulis

Resep Bertahan Ala Bisnis Distro (2)

Intisari-Online.com - Sejumlah ancaman mengepung bisnis distribution outlet (distro). Persaingan yang kian ketat - bahkan menjurus tidak sehat, biaya produksi yang terus merangkak, dan serbuan baju impor. Setidaknya itulah yang membuat para pelaku bisnis distro harus terus memutar otak. Namun demikian, reportase Intisari menemukan bahwa gerai-gerai distro masih ramai dikunjungi. Pemain lama pun masih banyak yang bertahan.

Hal apa saja yang membuat bisnis distro ini bertahan di tengah tantangan yang kian berat? Pengalaman dari pengelola salah satu distro di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, ini mungkin bisa memberikan gambaran.

Untuk menjalin keterikatan emosional dengan pembeli, Bloop suka mengadakan ajang kejutan. Misalnya, tahun lalu, ketika sedang ramai pengunjung, musik di toko tiba-tiba dimatikan. Lalu setiap pengunjung dikasih amplop satu-satu. Isinya voucher belanja gratis Rp100.000 sampai Rp1.500.000. Para pengunjung pun senang, dan sempat membuat heboh seisi toko. “Nah, mereka pasti bakal bercerita pada teman-temannya, karena ini menjadi pengalaman tak terlupakan,” kata Widya. “Akhirnya, mereka secara tidak langsung menjadi marketer kami juga.”

Ada juga pelayanan purnajual. Jika pembeli bermasalah dengan produk Bloop, barangnya boleh ditukar kembali, bahkan dikembalikan uangnya, asalkan tidak lebih dari 30 hari sejak barang itu dibeli. “Kita inginnya pembeli itu merasa senang dengan produk kita. Maka kalau nggak senang, produknya bisa dikembalikan,” begitu Widya memberi alasan.

Bloop sebenarnya sudah berusaha mengoptimalkan kontrol kualitas. Toh kadang ada yang terlewat. Namun, Bloop mengaku sangat memperhatikan keluhan pembeli satu per satu, sesuatu yang mungkin tidak dilakukan di tempat lain.