Intisari-Online.com - Di era media sosial seperti sekarang, “Pemimpin yang mengabaikan revolusi bisnis di jejaring sosial akan tersingkirkan,” ujar Daniel Kraft, Presiden dan CEO perusahaan perangkat lunak NewsGator Technologies. “Jika Anda tidak masuk kedalamnya, kompetitor Anda yang akan melakukannya.”
Maka dari itu, mengadopsi bisnis di jejaring sosial menjadi penting. Berikut ini tiga dari enam langkah sederhana utnuk menerapkan kebiasaan yang dapat membantu Anda mendapatkan hasil maksimal dari berbisnis di era media sosial. Tiga langkah ada di sini.
- Pikirkan kepercayaan.Rintangan mental terbesar para pemimpin bisnis di era media sosial adalah gagasan bahwa orang kita harus “bekerja,” bukan berbicara. Karena ada pandangan bahwa berbicara satu sama lain di jalur digital sama saja dengan tidak bekerja. Kita harus memikirkan ulang pandangan ini. Orang kita ingin bekerja, mereka ingin mencapai sesuatu dan ini tugas kita untuk mempercayai orang-orang yang kita rekrut. Jika kamu tidak percaya pada mereka, kita bukanlah seorang pemimpin.
- Ukurlah ini.Tidak seperti kepercayaan populer, aktivitas bisnis di era media sosial dapat diukur. Faktanya, pendekatan baru mengizinkan kita untuk memperoleh gambar yang lebih baik tentang apa yang sedang terjadi dibandingkan sebelumnya. Identifikasi pola komunikasi dan kolaborasi mengizinkan kita untuk memahami suasana hati organisasi kita.
- Mulailah.Halangan terbesar lainnya adalah organisasi terlalu kompleks menerapkan teknologi media sosial. Usahakan untuk memiliki lingkungan kolaboratif di tempat kerja, dan itu dapat menjadi sebuah permulaan yang baik untuk membangun bisnis di era media sosial. Jangan lumpuh oleh rencana, gigit peluru dan mulailah. Jika tidak, pesainglah yang akan melakukannya. (Wired)