Rencanakan Belanja saat Rupiah Melemah

Birgitta Ajeng

Penulis

Rencanakan Belanja saat Rupiah Melemah

Intisari-Online.com -Bagaimana menyikapi Rupiah yang saat ini terus melemah? Rasanya tidak ada salahnya belajar dari pengalaman krisis ekonomi yang terjadi pada 1997-1998 seperti yang dituturkan dalam artikel di MajalahIntisariedisi November 1998 yang berjudul"Belanja Taktis di Masa Krisis" berikut ini.--

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikatmembuat harga barang-barang melambung. Agar pengeluaran tidak membengkak, sebelum berbelanja buatlah daftar. Berbelanjalah secara sistematis agar tidak banyak waktu terbuang untuk mencari-cari barang belanjaan.Orang yang lelah dan terlalu lama belanja cenderung menghabiskan lebih banyak uang untuk barang yang tak perlu. Agar sistematis, kelompokkan daftar belanjaan, misalnya kelompok sayuran, macam-macam daging dan ikan, alat kebersihan, dan lainnya.Yang perlu dibeli adalah bahan sehari-hari, seperti gula, garam, susu. Juga bahan yang seharusnya dibeli di pertengahan minggu ini – namun tidak bisa ditunda hingga minggu depan – misalnya daging, buah-buahan, saus, sabun cuci, atau sampo.Tahap selanjutnya, memilih toko atau pasar yang menjual murah atau dengan potongan barang-barang itu. Pastikan bahwa letak toko terjangkau, agar biaya transpor tidak jadi lebih mahal dibandingkan potongan harga yang didapat.Pertimbangkan juga berbelanja di pasar tradisional, dengan syarat harus pandai memilih barang dan menawar.Perhatikan barang apa yang sedang mendapat potongan harga khusus, sehingga berlaku prinsip, sesuaikan menu dengan bahan-bahan yang sedang murah. Pilihlah hasil bumi yang sedang melimpah.Bila berbelanja dalam jumlah banyak, perhatikan saat kasir menghitung. Apalagi kalau di pasar swalayan dengan deretan panjang orang mengantre di belakang Anda. Bisa saja kasir salah hitung karena terburu-buru.Maka, susunlah barang belanjaan dengan rapi, sehingga Anda tahu persis berapa jenis barang belanjaan dan berapa bungkus.Biasakan pula membawa kalkulator kecil (jangan takut dicap orang pelit). Selain untuk mengecek jumlah total belanja, juga menghitung perbandingan harga, produk mana yang paling murah. Apakah yang dalam kantung kecil, sedang, atau besar.Salah satu cara bijak belanja adalah mengurangi pemakaian kartu kredit dan lebih mengutamakan uang tunai. Usahakan tidak menggunakan kartu kredit kecuali terpaksa, serta dalam jumlah yang terjangkau.Menurut ahli manajemen keuangan, belanja maksimal dengan kartu kredit setiap bulan hanya 30% dari penghasilan. Selebihnya, pasti kesulitan untuk melunasi tagihan.Cara termudah untuk mengatasinya, kunci kartu kredit di laci lemari atau masukkan ke kompartemen dompet paling dalam. Sebenarnya, tidak sulit hidup tanpa kartu kredit.