Cermat Membeli Rumah saat Rupiah Melemah

Birgitta Ajeng

Penulis

Cermat Membeli Rumah saat Rupiah Melemah

Intisari-Online.com -Bagaimana menyikapi Rupiah yang saat ini terus melemah? Rasanya tidak ada salahnya belajar dari pengalaman krisis ekonomi yang terjadi pada 1997-1998 seperti yang dituturkan dalam artikel di MajalahIntisariedisi November 1998 yang berjudul"Belanja Taktis di Masa Krisis" berikut ini.--

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikatmembuat harga barang-barang melambung. Sebuah keluarga kecil tidak perlu memaksakan untuk memiliki rumah besar dengan banyak ruangan atau mobil besar.Rumah besar perlu biaya pembangunan mahal, perawatan yang tinggi, pajak yang tinggi, dan mebel yang lebih banyak. Selain itu, rumah besar lebih sulit dijual lagi. Jika ada uang lebih, carilah rumah di lokasi yang lebih baik atau model rumah yang lebih hemat energi.Sebelum membeli mobil baru, hitung untung-ruginya. Berapa biaya untuk memperbaiki mobil tua Anda. Sedangkan mobil baru akan memberikan masalah berupa nilai penyusutan dan pajak yang tinggi.Serupa dengan mobil, orang cenderung membeli alat elektronik penuh tombol otomatis. Dari segi ekonomis, hal itu tidak tepat. Selain lebih mahal, akibat tambahan tombol otomatis, produk demikian biasanya gampang rusak.Jadi, model yang terlalu "modern" selain lebih mahal, juga perlu biaya perawatan lebih besar. Maka, pilihlah produk dengan model sederhana, yang juga lebih murah.Selain yang digerakkan tenaga listrik, ada alat-alat yang dijalankan secara manual. Selain hemat biaya listrik atau baterai, peralatan itu juga mudah diperbaiki. Contohnya pencukur jenggot, kocokan telur, dan lainnya.Belajarlah merawat sendiri barang-barang Anda. Seperti mengganti sendiri oli mobil dan saringannya. Inilah gunanya menyimpan baik-baik buku manual mobil. Kalau buku itu sudah tidak ada, perhatikan yang dilakukan mekanik di bengkel saat mengganti oli.Menjaga kesehatan juga berhemat. Misalnya, dengan berolahraga. Carilah olahraga yang murah seperti lari atau senam yang bisa dilakukan di berbagai tempat. Selain itu hentikan – atau jangan mulai – kebiasaan yang merusak kesehatan, misalnya merokok.Merokok adalah "hobi" yang mahal, bila pengeluarannya dihitung secara akumulasi dalam 1-5 tahun. Kalaupun jatuh sakit, cobalah minta resep obat generik.Masih banyak tindakan penghematan lain. Tak salah bila Anda amati dan praktikkan. Seperti tutur sebuah iklan – yang ini boleh ditiru – hemat (bukan pelit) itu nikmat.