Find Us On Social Media :

Trik Berkelit di Tengah Krisis yang Melilit

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 24 Oktober 2013 | 14:00 WIB

Trik Berkelit di Tengah Krisis yang Melilit

Intisari-Online.com - Bagi pebisnis, tahun 2013 bisa jadi bukan tahun mudah. Kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) hingga 40%, kenaikan BBM, sampai kenaikan Tarif Dasar Listrik  yang berkisar 3%, menjadi momok yang menguras pikiran. Belum lagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga tak jelas pada akhirnya melahirkan krisis. Bagaimana cara berkelit?

Untuk menjaga biaya operasional agar tak menggelembung, diperlukan taktik serta strategi jitu, mulai dari penataan kembali kas perusahaan, sampai cara pintar memilih alternatif bahan industri., Berikut beberapa trik untuk berkelit di tengah krisis yang kian melilit.

* Telaah arus kasSaat ada pembengkakan, arus kas menjadi obyek utama yang harus diperbaiki. Perbaikan harus dilakukan, misalnya meliputi pos mana saja yang bisa ditekan pengeluarannya? Atau, fokus terhadap pemilihan klien yang berpotensi saja, dan sebagainya.

Meski harus ada penghematan di sana-sini, jangan sampai kualitas produk turun. Jangan sampai, mentang-mentang ada penghematan, lalu mutu diturunkan yang justru akan membuat persoalan semakin runyam.

* Genjot penjualanSelain penghematan, yang harus menjadi perhatian utama adalah bagaimana menggenjot angka penjualan sebesar-besarnya. Tujuannya untuk terus menjaga margin untung tetap lebar. Tentu saja, itu terkait dengan upaya menjaga kualitas produksi agar tidak menurun.

Langkah ini bisa ditempuh dengan langsung jemput bola ke klien-klien lama. Promo door to door juga semakin dikencangkan demi mencari pelanggan baru. Di sisi lain, klien diberi kepercayaan untuk tetap membayar hingga akhir bulan asal ada legal draft yang disepakati bersama.

* Manfaatkan alternatif yang lebih murahSituasi seperti ini kerap memaksa pelaku bisnis berpikir kreatif. Ini semacam hukum alam. Soal pemasaran, pebisnis bisa memaksimalkan cara-cara paling murah untuk menggaet pelanggan. Tak hanya cara pemasaran, bahan produksi juga bisa dicari alternatif termurah, asal tidak mengurangi kualitas suatu barang.

Bisa juga menggandeng pihak lain. Ajaklah mereka bekerja sama dalam membuat promo-promo baru untuk menggenjot angka penjualan. Semoga tiga langkah ini sukses menjaga bisnis Anda tetap mapan di tengah kondisi yang kurang berkenan. (Kontan)