Penulis
Intisari-Online.com - Para pengusaha nampaknya mulai menahan pencairan fasilitas kredit yang sudah diberikan perbankan sebagai dampak perlambatan ekonomi. Alhasil, fasilitas kredit yang belum ditarik alias undisbursed loan meningkat.
Mengutip statistik perbankan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI), total kredit yang belum ditarik hingga akhir September 2013 mencapai Rp 967,54 triliun. Dana menganggur ini naik 24,29 persen dari periode yang sama pada 2012.
Direktur Bisnis Bank Negara Indonesia (BNI) Krishna R Suprapto mengungkapkan, fasilitas kredit yang belum cair sebagian besar berasal dari kredit investasi. Hingga September 2013, undisbursed loan BNI meningkat 23 persen ketimbang periode yang sama tahun 2012.
Porsi kredit korporasi yang belum ditarik mencapai 29 persen dari total undisbursed loan BNI. Dari plafon sebesar Rp 29,85 triliun, pencairan kredit konstruksi dan transportasi baru mencapai Rp 18,58 triliun. Sementara, kredit untuk pembangkit listrik baru cair sebesar Rp 13,68 triliun dari plafon sebesar Rp 19,30 triliun.
Adapun Abdul Rachman, Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, menjelaskan, fasilitas kredit yang belum cair di Mandiri sebesar Rp 6 triliun. Fasilitas kredit untuk sektor pelabuhan laut dan udara, jalan tol, dan pembangkit listrik belum cair lantaran proyek pembangunan terhambat pembebasan lahan.
"Saat ingin mencairkan kredit, mereka harus menghitung ulang rencana bisnis dan dana lantaran ada kenaikan biaya," katanya.
Roy A Arfandy Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, pencairan kredit untuk sektor infrastruktur memang terhambat. Sebab, pencairan kredit biasanya sejalan dengan kebutuhan pembangunan.
Senada, Dahlia Mansor Ariotedjo, Direktur Korporasi Bank Central Asia (BCA), mengatakan, penarikan kredit investasi tergantung jadwal pembangunan. Alhasil, undisbursed loan terlihat besar. "Di BCA ada undisbursed loan untuk proyek Tol Cikampek-Palimanan karena pencairannya masih sampai akhir tahun depan," kata Dahlia.
Meski ekonomi tahun depan diperkirakan masih melambat, para bankir yakin, pencairan fasilitas kredit masih besar lantaran ada sejumlah proyek yang membutuhkan kucuran kredit. (Nina Dwiantika/kontan.co.id)