Find Us On Social Media :

Kiat Siap Hadapi Risiko Saat Berinvestasi

By Ade Sulaeman, Senin, 30 Desember 2013 | 16:00 WIB

Kiat Siap Hadapi Risiko Saat Berinvestasi

Intisari-Online.com - Banyak orang belum juga melakukan investasi karena tidak berani mengambil risiko.

Setiap investasi pasti mengandung risiko, apapun instrumennya. Jangankan investasi, setiap tindakan yang kita lakukan pun pasti ada risikonya. Namun bukan berarti kita tidak bisa terhindar dari risiko.

Rheza Karyanto, Assistant Vice President Head of Investment, Bancassurance, and Treasury Product Commonwealty Bank Indonesia mengatakan, ada risiko yang bisa dihindari dan ada risiko yang harus berani dihadapi.

Berikut tips dari Rheza agar Anda bisa menjadi calon investor yang siap menghadapi risiko:

1. Kenali profil Anda

Setiap orang punya level aman yang berbeda-beda dalam berinvestasi. Dengan menganalisa dan mengenali profil risiko, maka seseorang bisa mengatur batas risiko yang dapat diterima dan memilih produk investasi yang membuatnya nyaman. Karena pada akhirnya, hal yang paling penting bagi seorang investor adalah bisa tidur nyenyak di malam hari.

2. Pertimbangkan perusahaan yang sudah jelas

Banyak jenis investasi yang menawarkan skema yang menarik, tapi ternyata tidak punya izin yang jelas. Sebelum mempertimbangkan, pastikan perusahaan yang menawarkan investasi punya izin usaha dari regulator. Kalau bentuknya produk keuangan, tentu izinnya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, reputasi dan track record juga bisa jadi acuan. Beberapa perusahaan atau produk terbaik akan memiliki sejarah penghargaan yang menunjukkan konsistensi kinerja dan keberhasilannya.

3. Ketahui sebab akibat munculnya risiko

Setiap penjual pasti menjelaskan semua yang bagus-bagus dari produknya. Seringkali, para marketing sales mengimingi-imingi return tinggi atas suatu investasi.

Patut diingat, return dan risiko itu seperti dua mata koin yang sama. Misal, ada produk yang memberikan return 10% per bulan. Artinya, dia bisa memberikan kerugian 10% sebulan. Jadi, bersikaplah kritis untuk cari tahu apa sebab akibatnya. Apa penyebab kenaikan? Jika kondisi berbalik, apa risikonya?