Find Us On Social Media :

Mendulang Keuntungan ala WhatsApp

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 21 Februari 2014 | 12:30 WIB

Mendulang Keuntungan ala WhatsApp

Intisari-Online.com - Brian Acton, salah satu penggagas WhatsApp, menjelaskan bahwa WhatsApp mulanya bisa diunduh secara gratis. Untuk keuntungan bisnis, WhatsApp lantas membuat strategi menetapkan biaya unduhan sekali seumur hidup, tapi akhirnya diubah menjadi, setiap pengguna harus membayar sebesar 0,99 dolar AS pertahun. Dari situlah WhatsApp mendulang untung.

Ketika masih gratis, jumlah unduhan WhatsApp per harinya bisa mencapai 10.000 unduhan. Semenjak ada ada kebijakan membayar pertahun, jumlah unduhan menurun menjadi 1.000 perhari.

Meski menarik biaya per tahunnya, tapi ada satu komintmen yang patut menjadi perhatian. Jan Koum dan Brian Acton berjanji untuk tidak menampilkan iklan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna. Dalam penggembangan bisnis, anti-iklan bisa dibilang menjadi landasan pakem WhatsApp. Yang lebih ekstrem, WhatsApp memiliki manifesto untuk menentang iklan.

Saat ini WhatsApp memanfaatkan 600 server untuk melayani pengiriman hingga 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013. Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia sehingga WhatsApp dianggap sebagai salah satu penyebab menurunnya pertumbuhan SMS di dunia.

WhatsApp begitu cepat populer, menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan, dengan 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014. Hingga Desember 2013, WhatsApp memiliki 50 karyawan dengan kantor di Mountain View, California, Amerika Serikat. Sebanyak 25 karyawan di antaranya merupakan teknisi, sementara 20 lagi menangani dukungan multibahasa untuk pengguna.

Facebook datang sebagai pengakuisisi

WhatsApp diinvestasi oleh perusahaan pemodal Sequoia Capital sebesar 8 juta dollar AS pada awal 2011. Sejak saat itu, WhatsApp tidak membuka investasi tahap baru karena mereka mampu menghasilkan uang dari layanannya.

Sampai datanglah hari itu. Rabu (19/2), Facebook secara mengejutkan mengakuisis WhatsApp dengan 19 miliar dolar AS sekira RP 233 triliun. Tidak sepenuhnya berupa uang tunai, awalnya Facebook akan menggelontorkan dana sebesar 16 miliar dollar AS, yang terdiri dari 12 miliar dollar AS saham Facebook dan 4 miliar dollar AS dalam bentuk uang tunai.

Facebook juga memberi 3 miliar dollar AS saham terbatas untuk pendiri dan karyawan WhatsApp yang akan diberikan selama empat tahun setelah akuisisi tersebut selesai. Meski demikian, WhatsApp akan tetap independen dan Jan Koum akan bergabung ke Dewan Direksi Facebook. (Aditya Panji|kompas.com)