Penulis
Intisari-Online.com -Tak berlebihan jika tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri ditahbiskan sebagai pahlawan devisa Indonesia. Tiap tahunnya mereka rutin menyumbang pundi-pundi demi kebutuhan devisa negara.Secara umum, ada sekitar 6 juta orang yang telah menyumbang devisa luar biasa besar bagi negeri ini. Pada 2013 kemarin, realisasi remitansi atau uang kiriman TKI mencapai Rp88, 6 triliun, dengan asumsi nilai tukar Rupiah Rp 12.000 per dolar AS. Jumlah ini meningkat dari tahun 2012 yakni Rp66,6 triliun. Uang dari TKI itu pun belum termasuk dana mereka yang dikirim lewat jasa lain di luar perbankan. (Baca juga:Satinah, TKW Juara 1 Hafalan Quran di Penjara Arab) Menurut Mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI M. Jumhur Hidayat, total dana remitansi TKI setiap tahun jika dijumlahkan akan menyentuh angka kurang lebih Rp120 triliunan. Jumlah ini sangat berarti untuk mengurangi tekanan pada neraca pembayaran dan defisit akun semasa.Berkah dan Masalah dari Arab SaudiArab Saudi merupakan salah satu ladang berkumpulnya TKI. Di 2012 lalu saja, pemasukan devisa negara sebesar US$1,7 miliar datang dari 1,2 juta orang TKI di Arab Saudi.Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, remitansi dari Arab Saudi sekitar 5% dari total keseluruhan remitansi. "Potensi remitansi ini sekitar 5% dari Rp60 triliun kalau setahun,” terangnya. Bahkan Muhaimin pernah menyatakan, menghentikan pengiriman TKIke Arab Saudi akan membuat Indonesia dapat kehilangan devisa hingga Rp3 triliun per tahun.(Baca juga:Indonesia Peringkat ke-30 Negara dengan Kondisi HAM Terburuk)Meski menguntungkan, TKI paling sering menemui persoalan di Arab Saudi. Data dari Pusat Penelitian Pengembangan dan Informasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan, terdapat 3.769 dari total pekerja 45.394 orangTKI di Arab Saudi pada 2013 lalu yang bergelut dengan permasalahan.Uni Emirat Arab juga merupakan negara yang sering terlibat kasus seputar TKI. Total kasus TKI di sana mencapai 3.737 orang dari jumlah pekerja sebanyak 44.505 orang. Negara Timur Tengah rupanya masih menjadi kawasan yang paling banyak dihinggapi kasus TKI. Qatar tercatat sebagai negara urutan ketiga yang paling banyak memiliki kasus. Sebanyak 2.777 TKI di sana diputuskan bermasalah oleh BNP2TKI, dan kini jumlahnya menurun dari 2012 lalu dimana ada 4.061 orang TKI bermasalah. (Berbagai sumber)