Penulis
Intisari-Online.com -Apakah Anda berencana merintis bisnis jasa pernikahan? Bersiaplah untuk bersaing dengan para perempuan yang juga mengambil ranah ini untuk berwirausaha.Menurut penyelenggara pameran pernikahan dan wedding organizer, Arief Rachman, industri pernikahan merupakan ranahnya pemberdayaan perempuan. Sebagian besar pelakunya adalah ibu rumah tangga atau perempuan yang memulai bisnis jasa pernikahan ini dari skala rumahan."Di atas 50 persen pelaku industri pernikahan adalah ibu rumah tangga, mulai katering, perias, perias adat, desainer kebaya," katanya di sela pameran pernikahan di Jakarta beberapa waktu lalu.(Baca juga:Nikah Masal dan Mas Kawin Sebatang Pohon)Mereka yang terjun ke bisnis jasa pernikahan adalah orang-orang dari industri kreatif, sosial, budaya skala kecil menengah. Menurut Arief, 70 persen pelaku bisnis yang kebanyakan perempuan ini adalah level UKM.Selain itu, industri pernikahan juga dianggap "tak ada matinya" karena perputaran uang di dalamnya terbilang tinggi. Arief mengatakan mengutip dari situs Splendid Insight, pernikahan dan industrinya di Indonesia mencatatkan perputaran uang 70 triliun pada 2013. (Kompas)