Find Us On Social Media :

Jika Subsidi BBM Dicabut, Masyarakat Dipaksa Berhemat

By Ade Sulaeman, Senin, 28 April 2014 | 20:45 WIB

Jika Subsidi BBM Dicabut, Masyarakat Dipaksa Berhemat

Intisari-Online.com - Saran agar Subsidi bahan bakar minyak dicabut dan harga BBM dilepas mengikuti harga pasar. Hanya dengan langkah ini yang dinilai akan "memaksa" masyarakat untuk berhemat BBM. Apa alasannya?

"Problem kita bukan hanya soal harga BBM saja, tapi juga ketersediaan BBM yang terbatas," kata Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningstyas kepada Kompas.com, pekan lalu.(Baca juga: Kisah Subsidi yang Salah Sasaran

"Dengan dilepas ke harga pasar, maka masyarakat akan jadi menghemat. Subsidi BBM diperlukan hanya untuk angkutan umum dan nelayan," imbuh Ketua Departemen Pendidikan dan Pembudayaan Nilai-nilai Kejuangan 45 Dewan Harian Nasional (DHN) 45 itu.

Darmaningtyas menambahkan, saat ini lifting alias tingkat produksi minyak mentah Indonesia tidak sampai 900.000 barel per hari (bph). Tepatya, sebut dia, hanya di kisaran 800.000-an bph.

Artinya, kata Darmaningtyas, cadangan minyak Indonesia makin tipis. "Kalau tidak kita hemat, maka generasi mendatang yang kasihan tidak kebagian lagi," tutur dia.(Baca juga: Negara Kaya yang Serba Salah

Daripada ratusan triliun rupiah per tahun habis terbakar untuk bahan bakar kendaraan, dia berpendapat dana itu, jika subsidi BBM dicabut, bisa dipakai untuk membangun infrastruktur pertanian, listrik, serta tranportasi laut, kereta, dan jalan.

Dana yang selama ini dialokasikan untuk subsidi BBM tersebut, imbuh dia, bisa juga dipakai untuk membangun pendidikan dan layanan kesehatan gratis.(Estu Suryowati/kompas.com)