Penulis
Intisari-Online.com - Nilai tukar rupiah akan diuji kekuatannya memasuki pekan kedua di bulan Mei, Senin (5/5/2014). Peluang penguatan rupiah diproyeksikan tertahan naiknya indeks dollar AS.Dollar AS berhasil menguat setelah angka pengangguran dan penyerapan tenaga kerja non pertanian diumumkan membaik. Walaupun penurunan pengangguran terjadi juga akibat dari turunnya tingkat partisipasi pencari kerja, Dollar Index dan US Treasury yield berhasil naik. Pagi ini ditunggu PMI Manufacturing China. Di malam hari ISM Non-Manufacturing AS juga ditunggu oleh investor.(Baca juga: Rupiah: dari 'Fragile Five' menjadi 'High Five')Rupiah sendiri pada pekan lalu terbantu oleh surplus neraca perdagangan Maret yang melebihi ekspektasi pasar. Walaupun surplus lebih rendah dari angka Februari, rupiah masih menguat ke Rp 11.525 per dollar AS.Akan tetapi menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, penguatan juga terjadi bersamaan dengan penguatan mata uang Asia terhadap Dollar AS. Hanya saja penguatan rupiah adalah yang terbesar. Penguatan rupiah di awal pekan ini berpeluang tertahan dengan mulai menguatnya Dollar Index. (Kompas)