Find Us On Social Media :

Tahun Ini, Tiongkok Jadi Negara Perekonomian Terbesar di Dunia

By Ade Sulaeman, Rabu, 7 Mei 2014 | 19:30 WIB

Tahun Ini, Tiongkok Jadi Negara Perekonomian Terbesar di Dunia

Intisari-Online.com - Dipredikisi tahun ini, Tiongkok menjadi negara perekonomian terbesar di dunia, menggeser Amerika Serikat (AS) yang telah menempati tahta sebagai negara perekonomian terbesar di dunia selama lebih dari 140 tahun.

Dari laporan Proyek Perbandingan Internasional (ICP) yang baru-baru ini dirilis Bank Dunia, menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok berada sangat dekat di belakang AS dan sepertinya akan mengalahkan AS tahun ini.(Baca juga: China Akhirnya Resmi Berganti Tionghoa (Lagi)

"Data ini merevolusi gambaran lanskap ekonomi dunia, menyoroti pentingnya negara-negara berpenghasilan menengah. Temuan-temuan akan mengintensifkan argumen mengenai kontrol terhadap organisasi internasional seperti Bank Dunia dan IMF, yang semakin berada di luar "wilayah" seiring keseimbangan kekuatan ekonomi global," sebut laporan ICP seperti dikutip dari The Huffington Post, Rabu (7/5/2014).

Sebelumnya, berbagai prediski memang menyebutkan Tiongkok menjadi negara perekonomian terbesar di dunia, menyusul perekonomian AS dalam tahun-tahun mendatang. OECD misalnya, organisasi ini memperkirakan Tiongkok akan menjadi ekonomi terbesar dunia pada 2016.

Sementara Pemerintah Tiongkok sendiri menargetkan tahun 2019 bisa menyalip AS. Sementara Pusat Riset Ekonomi dan Bisnis memprediksi setidaknya baru tahun 2028 Tiongkok menyusul AS.(Baca juga: Inilah Negeri-negeri Impian Orang Kaya China

Ekonomi Tiongkok diharapkan dapat tumbuh sebesar 24 persen selama kurun 2011 hingga 2014. Adapun ekonomi AS diperkirakan tumbuh sekitar 7,5 persen. Artinya, Tiongkok akan mengambil alih predikat ekonomi terbesar dunia dari AS tahun ini.

AS telah menjadi raksasa ekonomi dunia sejak tahun 1872 silam. Saat itu, AS menggeser Inggris sebagai jawara perekonomian terbesar dunia. Spekulasinya, ketika pada akhirnya Tiongkok menjadi negara perekonomian terbesar dunia, maka akan menambah tekanan dalam kegiatan perdagangan atau perjanjian dagang. (Sakina Rakhma Diah Setiawan/kompas.com)