Find Us On Social Media :

Hidup Enak Tanpa Harus Bekerja alias Mencapai Kebebasan Finansial, Mau? (2)

By Birgitta Ajeng, Selasa, 13 Mei 2014 | 08:00 WIB

Hidup Enak Tanpa Harus Bekerja alias Mencapai Kebebasan Finansial, Mau? (2)

Intisari-Online.com - Ratih Nurmalasari SE, CFP, ahli perencana keuangan dari ZAP Finance, menuturkan, untuk mencapai kebebasan finansial ada beberapa tahap yang harus dilalui. Masing-masing tahapan mesti dilewati dan urutannya tidak boleh diubah.

1. Mempunyai rencana keuangan

Rencana keuangan berguna sebagai blue print atau panduan. Dengan mengacu pada rencana keuangan, kita mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan keuangan pada masa depan. Kita juga bisa memperkirakan kapan kira-kira bisa meraih tujuan terse­but. “Dari situ, kemudian kita bisa membuat strateginya seperti apa,” ujar Ratih. Singkatnya, dengan rencana keuangan yang kompre­hensif seharusnya bisa menertibkan rencana keuangan kita.

2. Menghapus utang kon­sumtif

Menghapus utang konsumtif yaitu utang yang digunakan untuk tujuan konsumtif atau mem­beli barang dan jasa yang nilainya terus menurun. Utang konsumtif tentunya tak akan menghasilkan apa-apa, selain beban utang yang kian menumpuk. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah me-ngurangi penggunaan kartu kredit, atau bahkan tak menggunakanya sama sekali.

Sebaliknya, utang produktif tidak ditabukan. Kebalikan dengan utang konsumtif yang biasanya digunakan untuk gaya hidup, utang produktif justru untuk diinvesta­sikan kembali. Misalnya, untuk membuka cabang usaha baru atau membeli properti. Jika sudah terlu­nasi, semua itu kelak akan menjadi aset yang ikut mengerek peng-hasilan kita.

Walau demikian, utang produk­tif ada syaratnya. Disebut wajar jika besaran cicilannya di bawah 30% dari total penghasilan. Utang produktif juga hanya diperboleh­kan jika jumlah keseluruhannya maksimal 35% dari total kekayaan bersih (aset minus utang).

3. Mempunyai dana darurat

Persediaan dana akan mem­bantu kita bila sewaktu-waktu di-hadapkan pada situasi darurat. Misalnya, tiba-tiba kita dipecat atau sakit. Memang, kadang kita punya asuransi. Tapi tidak semua biaya pada situasi darurat bisa terpenuhi dari sana. Sebagai contoh, ada as­uransi yang bisa menanggung biaya rawat inap saja, tidak menanggung biaya rawat jalan, di kala kita sakit. Akhirnya, kita terpaksa merogoh kocek pribadi.

“Nah, supaya tidak mengganggu cashflow bulanan saat itu, sebaikn­ya kita menyiapkan dana darurat,” kata Ratih. Ketersediaan dana darurat sendiri, lanjut dia, tergantung pada kondisi hidup seseorang. Seorang yang masih lajang dan seorang yang sudah berkeluarga me-miliki kebutuhan dana darurat yang berbeda.

4. Berinvestasi

Tak pelak lagi, investasi merupakan kendaraan untuk mencapai kebebasan finansial. Instrumennya pun macam-macam. Pilihannya tergantung pada tujuan dan jangka waktu yang kita punya. Ambil misal, antara mewujudkan rencana liburan tahun depan dan rencana naik haji lima tahun men-datang, produk investasinya berbeda. Jika tujuan investasinya ma-sih lama, kita bisa menggunakan produk-produk yang lebih agresif. Sebab, dari situ kita akan menda-patkan imbal hasil yang lebih maksimal.

Beberapa produk investasi agresif yang bisa kita pilih adalah reksadana saham dan reksadana campuran. Reksadana saham nilainya memang fluktuatif kalau di bursa. Itulah sebabnya jangan menggunakannya untuk investasi jangka pendek, melainkan dalam jangka yang panjang. “Walaupun pergerakannya naik-turun, tapi secara statistik rata-ratanya selalu naik,” papar Ratih.

5. Mengumpulkan penghasilan pasif

Mulailah mengumpulkan aset aktif untuk mengumpulkan penghasilan pasif. Contohnya, kon­trakan rumah atau kos, surat ber­harga, usaha atau produk franchise, dll. Penghasilan pasif bisa juga kita peroleh dari paper asset yang kita miliki. Caranya, kita mende­positokan sejumlah uang yang kita miliki. Walhasil, semua aset itu bisa memberikan penghasilan tanpa kita harus bekerja.

Tercapainya tahap kelima ini sekaligus mengukuhkan pencapaian seseorang dalam mencapai kebebasan finansial.

-bersambung-

---

Artikel ini ditulis oleh Rusman Nurjaman di Majalah Intisari Extra 1001 Solusi untuk Keluarga Muda dengan judul asli "Hidup Enak Tanpa Harus Bekerja, Mau?".