Intisari-Online.com - Menurut sebuah studi yang dikutip Telegraph, mencari tahu gaji rekan kerja memberikan dampak yang berbeda pada karyawan dengan kisaran usia yang signifikan.
Bagi karyawan yang tergolong muda, berusia di bawah 45 tahun, hal tersebut dapat memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik. Namun, untuk karyawan yang terbilang senior, berusia di atas 45 tahun, bisa menyebabkan depresi dan melemahkan motivasi kerja.(Baca juga: Psikologi Berpengaruh dalam Negosiasi Gaji Wanita)
Para ahli ekonomi percaya, semangat kerja para karyawan muda makin terpompa bila mengetahui gaji rekan kerja seniornya. Sebab, mereka merasa masih memiliki peluang dan kesempatan yang luas untuk memperoleh angka setara di waktu mendatang.
Pada karyawan senior, mencari tahu gaji rekan kerja justru akan merasa sengsara dan iri. Perbandingan kisaran gaji yang terbentang bak alarm yang mengingatkan bahwa mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mendongkrak karier jadi lebih baik.
Penelitian yang bertajuk So Far So Good: Age, Sex, Happiness and Relative Income, ini menyimpulkan bahwa karyawan berusia muda memiliki semangat kerja yang tinggi dan menyikapi kesuksesan orang lain lebih positif. Sebab, mereka masih haus akan inspirasi dan bimbingan untuk memandu karier menuju tingkatan yang lebih tinggi.(Baca juga: Pekerja Makanan Cepat Saji Menuntut Kenaikan Gaji)
Sebaliknya, menurut Prof Fitz Roy dari University of Andrews School of Economic and Finance mengatakan, karyawan di usia senior dengan karier yang berjalan di tempat sebaiknya menahan diri untuk mengetahui penghasilan rekan kerja lainnya.
Sebab, orang yang telah berusia di atas 45 tahun dinilai kurang andal mengolah persaingan dan perbandingan. Selain itu, di tahapan usia tersebut mereka lebih rentan terjangkit penyakit mematikan akibat buah pikiran yang negatif. Salah satunya depresi setelah mencari tahu gaji rekan kerja. (kompas.com)