Pesan-Antar Makanan: Ide Bisnis Jempolan di Tengah Jakarta yang Macet Total

Moh Habib Asyhad

Penulis

Pesan-Antar Makanan: Ide Bisnis Jempolan di Tengah Jakarta yang Macet Total

Intisari-Online.com -Siapa bilang Jakarta yang macet total tidak membawa manfaat. Bagi yang beride kreatif, kesempatan ini bisa dijadikan ide bisnis yang menggiurkan, salah satunya adalah jasa pesan-antar makanan online. Di Jakarta memang belum banyak, tapi percayalah, ini adalah peluang yang menjanjikan.

“Dengan kondisi Jakarta yang super macet, rasanya tidak cukup waktu satu jam untuk keluar makan siang. Jika memaksakan keluar, paling-paling nanti sampai di kantor lagi, sekitar pukul 13.30, bahkan 14.00. Bisnis pesan-antar makanan menjadi solusi jitu di tengah kondisi yang sedemikian rupa,” ujar Seliyanthi Rahmat, Marketing Manager Foodpanda Indonesia, ketika ditemui di kantornya di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan.

Cara kerjanya cukup sederhana. Foodpanda Indonesia yang berdiri 2012 sendiri memiliki layanan website (Foodpanda.co.id), juga dalam bentuk aplikasi yang bisa diunduh di Play Store Android. Pelanggan tinggal memilih menu makanan dari restoran yang diinginkan, ketik lokasi dan alamat, tidak lama berselang pesanan akan datang. Restoran yang bisa dipilih tentu saja yang sudah menjalin kerja sama dengan Foodpanda Indonesia.

Untuk diketahui, Foodpanda Indonesia saat ini sudah melakukan kerja sama dengan 500 restoran, tidak hanya di Jakarta tapi tersebar di beberapa kota besar di Indonesia: Medan, Bandung, Surabaya, Makassar, dll.

Foodpanda Indonesia sendiri, sejatinya lebih suka disebut marketplace alias pasar tempat berkumpulnya restoran-restoran daripada jasa pesan-antar makanan; pelanggan tinggal memilih restoran mana yang ia suka; dari yang sederhana sampai yang mewah, semua tersedia. Tapi belakangan, untuk mensiasati ada beberapa restoran yang tidak memiliki jasa kurir, maka Foodpanda Indonesia akhirnya menyediakan kurir yang mereka sebut “rider”, tugasnya untuk mengantar makanan ke pemesan dengan selamat.

Modal lumayan mahal

Karena bisnis ini berbasis online atawa e-commerce, modal yang dibutuhkan untuk membangun bisnis ini lumayan besar, sekitar Rp300-500 juta rupiah. Karena berbasis online, investasi terbesar banyak tersedot untuk pengembangan website serta sistem pendukung untuk menjalankan bisnis tersebut: perangkat komputer, custemer service, kurir, dan lain sebagainya.(Baca juga:11 Langkah Memulai Bisnis)

Modal yang besar ternyata berbanding lurus dengan pendapatan per bulannya. Seli mengaku, saban bulannya, Foodpanda Indonesia bisa mengeruk omzet sebesar Rp200-300 juta rupiah.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diwaspadai oleh siapa pun yang berniat membuka bisnis serupa. Beberapa hal yang kerap menjadi penghambat adalah komunikasi yang tidak lancar dengan restoran partner. Misalnya, ketika ada perubahan harga, atau penghapusan daftar makanan, atau penambahan item makanan, sering tidak diinfokan kepada pemilik jasa pesan-antar makanan.

“Tidak ada trik khusus untuk mengatasi permasalahan tersebut, yang penting adalah komunikasi antara perusahaan pesan-antar makanan dan restoran yang diajak kerja sama terus berjalan dengan lancar,” ujar Seli.