Penulis
Intisari-Online.com - Cukup banyak orangtua yang kesulitan menghadapi anaknya yang sering rewel saat makan.
Kesulitan ini kerap menjadi masalah yang lebih runyam saat orangtua mulai mempercayai mitos seputar anak yang susah makan.
Berikut ini beberapa mitos yang dimaksud:
1. Anak susah makan pasti cacingan, harus minum obat cacing
Untuk mengetahui anak cacingan atau tidak, lakukan uji tinja, karena belum tentu problem ini disebabkan karena cacingan.
“Banyak sekali faktor yang memengaruhi. Bisa saja salah satu penyebabnya kekurangan zat besi, yang mengakibatkan pertumbuhan lidah tidak bagus, tidak merasakan lezatnya makanan, hingga selera makan tidak bagus,” papar dr. Wiyarni Pambudi, SpA, dokter spesialis anak.
2. Karena tidak nafsu makan, anak diberi jamu atau obat penambah nafsu makan
Orangtua langsung minta obat tanpa melalui proses konsultasi ke dokter. “Harus dibuktikan dulu karena setelah diberikan, belum tentu juga berhasil.”
3. Kalau belum makan nasi berarti belum makan
Nasi adalah karbohdirat, jadi tak mesti makan nasi. “Banyak menu lain mulai dari mi, roti, ubi, kentang, buah-buahan seperti labu.”
4. Mi tidak baik buat anak
Berbeda dengan mi dulu yang dibuat matang lalu dimakan. “Mi yang sekarang, kan, kering, tinggal dimasukkan ke air panas, bisa dimakan. Sebaiknya, orangtua tidak menyediakan makanan yang tidak mau dimakan anaknya. Intinya, perlu atau tidak makanan itu!”
5. Anak harus minum susu
Tidak ada satupun makanan yang gizinya lengkap kecuali ASI. “Susu dibutuhkan tapi tidak sebanyak yang dikira. Yang dimaksud susu adalah susu segar dari sapi. Kalau susu bubuk atau kental manis bukan susu tapi gula, tidak disarankan diminum, hanya untuk olesan saja," papar Wiyarni.
Ia menambahkan, susu yang dibutuhkan di usia 2-3 tahun cukup 500 ml/hari. Konsumsi susu yang berlebihan membuat tubuh anak akan sulit menyerap mineral lain,terutama zat besi. (Nove / tabloidnova.com)