Penulis
Intisari-Online.com – Wanita hamil, bayi, dan anak-anak yang minum susu murni atau mentah berisiko tinggi mengembangkan serius penyakit yang mengancam jiwa, demikian menurut kelompok dokter anak AS.
Orang-orang hanya bisa mengonsumsi susu pasteurisasi, tulis American Academy of Pediatrics dalam sebuah pernyataan kebijakan baru.
Wanita hamil yang minum susu murni kemungkinan menghadapi peningkatan lima kali lipat mengalami risiko infeksi parasit toksoplasma, dan infeksi bakteri Listeria, yang juga ditemukan dalam susu mentah.Ini telah dikaitkan dengan tingginya tingkat kematian bayi saat dilahirkan, lahir prematur, serta sepsis dan meningitis pada bayi baru lahir. Demikian menurut para peneliti AAP tentang risiko konsumsi susu mentah.
Bayi, orangtua, dan mereka yang sistem kekebalan tubuhnya menurun karena penyakit lain juga berisiko semakin parah setelah mengonsumsi susu mentah.
AAP mendukung larangan penjualan susu mentah atau yang tidak dipasteurisasi dan produk-produknya, seperti keju. Serta mendorong dokter anak untuk menghubungi perwakilan negara mereka untuk mendukung larangan tersebut. Demikian pernyataan mereka di jurnal Pediatrics.
Penjualan susu mentah adalah legal di 30 negara bagian AS, meski FDA (Food and Drug Administration) melarang penjualan susu antar negara bagian yang tidak dipasteurisasi pada tahun 1987. Menurut perkiraan, 1 hingga 3 persen dari semua produk susu yang dikonsumsi di Amerika Serikat tidak dipasteurisasi, yang berearti mereka membawa patogen seperti Listeria, Campylobacter, Salmonella, Brucella, dan E. coli.
Selama satu dekade terakhir, konsumsi susu mentah telah menghasilkan 93 wabah penyakit, 1.837 penyakit, 195 rawat inap, dan dua kematian, demikian data menurut Centers for Disease Control and Prevention. Dalam satu penelitian, ditemukan bahwa sebanyak satu dari enam orang yang minum susu mentah menjadi sakit.
Infeksi bakteri yang berasal dari susu mentah sering menyebabkan diare dan kram perut. Tapi bagi orang yang rentan, infeksi bisa semakin serius, konsekuensinya terkadang mengancam nyawa. Sebagai contoh, wanita hamil, janin yang belum lahir, dan bayi baru lahir, mengalami 13 hingga 17 kali lebih mungkin mengembangkan penyakit parah karena infeksi Listeria, dibandingkan kelompok lain.
Dan 20 persen wanita hamil yang terinfeksi Listeria mengalami keguguran atau lahir mati, demikian menurut AAP. Dua pertiga dari bayi yang ibunya terinfeksi Listeria mengembangkan infeksi seperti pneumonia, sepsis, atau meningitis.
Para pendukung minum susu mentah mengklaim itu lebih sehat, karena mengandung faktor alam yang tidak aktif oleh pasteurisasi. Namun, klaim tersebut belum terbukti secara ilmiah, kata AAP. Sebaliknya, ada bukti kuat bahwa pasteurisasi tidak mengubah nilai gizi susu.
“Dari data menunjukkan bahwa susu pasteurisasi memberikan manfaat kesehatan yang setara dibandingkan dengan susu mentah, tanpa risiko tambahan infeksi bakteri,” tulis para peneliti. (livescience)