Find Us On Social Media :

Makanan Peranakan pun Banyak yang Sehat (1)

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 28 Januari 2014 | 07:00 WIB

Makanan Peranakan pun Banyak yang Sehat (1)

Intisari-Online.com – Beberapa hari lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek. Beberapa makanan khas peranakan mereka sajikan dalam perayaan tersebut. Setelah mengenal sedikit bagaimana makanan peranakan, mungkin Anda berpikir makanan peranakan mengandung kalori dan lemak tinggi. Tenang saja, makanan peranakan pun banyak yang sehat kok. Jadi, jangan khawatir.

Ikan bandeng kecap kaya mineral

Ikan pindang bandeng atau disebut juga ikan bandeng kecap merupakan masakan peranakan yang masuk kategori sehat. Ada beberapa alasan mengapa makanan ini sehat. Pertama, karena ikan pindang ini tidak mengalami proses penggorengan sehingga tidak menambah asupan lemak jenuh, yang dapat mengakibatkan terbentuknya plak pada jantung. Bahkan, berkat kandungan omega-3 pada ikan, makanan ini dapat membantu menurunkan kolesterol. Di samping itu, ikan seperti halnya protein hewani lainnya zat gizinya tidak rusak dengan pemasakan. Keuntungan lainnya, ikan ini merupakan sumber protein dan mineral seperti fosfor, seng, selenium, dan yodium yang dibutuhkan oleh tubuh.

Melihat beberapa keunggulan dari menu ini terhadap kesehatan, mengapa Anda tak coba memasaknya? Namun, bagi penderita diabetes ada baiknya penggunaan kecap manis dibatasi. Begitu juga penggunaan garam bagi penderita tekanan darah tinggi.

Mau coba buat sendiri bandeng pindang kecap? Klik resepnya di sini.

Capcai sumber serat, vitamin dan mineral

Siapa yang tak kenal capcai? Kalau ditilik dari namanya, masakan yang sudah sangat merakyat ini, mestinya terbuat dari sepuluh jenis sayuran (cap = 10, cai = sayuran, dari dialek Hokian). Namun, para praktiknya tak ada aturan baku dan resep paten yang tak boleh dilanggar. Versi capcai yang umum memang mengandung kira-kira sepuluh jenis sayuran, misalnya; kembang kol, wortel, kapri, kol, caisim, kapri, sawi putih, daun bawang, seledri, serta jamur. Tapi tidak ada “lembaga pengawas capcai” yang akan melaporkan kita ke “komisi disiplin” kalau kita memasak capcai dengan jumlah sayuran kurang dari sepuluh. Salah satu versi capcai dari Lasem, misalnya, malah hanya  mengandung satu atau dua jenis sayuran.

Selain sayuran, campuran capcai adalah sejumlah protein hewani seperti ayam, udang, teripang atau haisom, serta bakso ikan, atau bakso sapi.

Ada dua jenis capcai, goreng dan kuah. Kalau Anda memesan capcai goreng di rumah makan atau restoran, jangan heran melihat capcainya berkuah. Beda antara keduanya hanya pada jumlah kuahnya. Capcai goreng menggunakan sedikit kuah yang agak dikentalkan, sementara capcai kuah benar-benar berupa sup dengan banyak kuah.

Tidak salah lagi kalau dibilang capcai masakan sehat karena terdiri dari aneka macam sayuran yang tentunya banyak mengandung berbagai macam vitamin, mineral, dan serat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Kandungan karbohidrat dan lemak jenuhnya pun tidak tinggi sehingga tidak akan menambah berat badan atau lemak dalam darah. Namun, bagi yang tinggi kadar kolesterolnya hendaknya saat menumis menggunakan minyak goreng tak jenuh.

Salah satu resep capcai, bisa Anda temukan di sini.

- bersambung -