Empat Langkah Kurangi Efek Buruk Makanan yang Digoreng

Chatarina Komala

Penulis

Empat Langkah Kurangi Efek Buruk Makanan yang Digoreng

Intisari-Online.com - Memang, dunia kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang direbus atau dikukus ketimbang digoreng. Namun, karena rasanya yang dinilai lebih lezat, seringkali banyak orang yang memilih untuk menyantap makanan yang digoreng. Padahal, makanan yang digoreng memiliki efek buruk bagi kesehatan.

Minyak goreng mengandung asam lemak jenuh yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering, dan digunakan berulang kali. Lemak juga mengandung kalori, sehingga bisa menjadi salah satu pemicu kenaikan berat badan.

Meskipun begitu, sebenarnya kita tetap perlu mengonsumsi lemak. Mark Bittman, seorang kolumnis New York Times menyarankan, Anda perlu jeli untuk memilih jenis lemak yang dikonsumsi.

Lemak tak jenuh lebih sehat daripada lemak jenuh, karena membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida, serta risiko penyakit jantung. Berikut adalah empat langkah agar makanan gorengan tidak melulu memberikan efek buruk bagi kesehatan.

(Baca juga:Untuk Para Perempuan Pekerja Kantoran, Begini Menghilangkan Nyeri karena Memakai Sepatu Hak Tinggi)

1. Pastikan suhunya tepat

Teknik deep-frying membutuhkan minyak dalam jumlah banyak dan suhu yang tinggi. Agar cara memasak ini tidak terlalu merugikan kesehatan, pastikan minyak selalu dalam suhu panas yang tepat (idealnya 170-185 derajat Celcius).

Menggoreng dengan minyak yang belum cukup panas akan membuat bahan makanan menyerap minyak. Pastikan juga suhunya tetap sama. Jika Anda bermaksud mengurangi suhunya, lalu suhu minyak kurang pas, makanan Anda jadi berminyak.

Jika Anda menggunakan tepung untuk memasak, pastikan tepungnya tidak terlalu tebal. Tepung yang terlalu tebal juga akan menyerap minyak lebih banyak. Usai menggoreng, tiriskan dulugorengandi atas tisu untuk mengurangi minyak yang menempel pada makanan.

(Baca juga:15 Fakta Konyol yang Sangat Sulit Dipercaya Namun Benar-benar Terbukti)

2. Memasak sendiri di rumah

Dengan memasak sendiri di rumah, Anda bisa mengontrol bahan baku makanan. Misalnya, tidak menggunakan lagi minyak yang sudah menghitam dan kotor karena sisa-sisa masakan sebelumnya. Tak hanya itu, Anda juga bisa memilih sendiri bahan baku yang masih segar dan lebih berkualitas.

3. Memilih bahan makanan yang sehat

Makin banyaknya mal yang dibuka membuat anak-anak semakin akrab dengan makanangorengan, seperti nugget, kentang goreng, ayam goreng, atau sosis. Pada dasarnya, bahan apa saja memang bisa digoreng. Tetapi, hindari jenis makanan yang kurang sehat.

Anda bisa memilih untuk memasak sayuran renyah yang bisa digoreng tepung, seperti buncis, asparagus, atau brokoli dan kembang kol. Lalu, buat tepung pelapis yang tidak terlalu kental.

(Baca juga:Tak Hanya Wanita, Pria Juga Stress Jika Dilecehkan Secara Seksual)

4. Mengonsumsi secukupnya saja

Apa pun yang berlebihan memang hasilnya tidak baik. Makanangorenganbisa dihidangkan sebagai selingan saja. Bagaimana pun juga, deep-frying bukan teknik memasak yang baik dilakukan secara rutin.

Memasak dengan cara merebus, mengukus, atau memanggang dalam oven memang butuh waktu lebih lama, tapi ingatlah bahwa semua ini Anda lakukan demi tubuh Anda. (Tribunnews)