Find Us On Social Media :

Kenali Situasi Sebelum Mengonsumsi Makanan Pendongkrak Energi

By Chatarina Komala, Jumat, 6 Juni 2014 | 13:00 WIB

Kenali Situasi Sebelum Mengonsumsi Makanan Pendongkrak Energi

Intisari-Online.com – Saat lelah dan membutuhkan energi, mungkin sebagian besar dari kita akan beralih ke minuman energi atau sekaleng soda. Namun, ternyata, ada jenis makanan lain yang "aman" dan alami untuk mendongkrak energi Anda, dengan catatan: harus disesuaikan dengan situasinya. Berikut adalah empat situasi yang harus diikenali, sebelum mengonsumsi makanan pendongkrak energi(Baca juga: 10 Makanan Pendongkrak Energi Pria)

 1. Ketika berhadapan dengan deadline

Kita bisa mengonsumsi makan malam yang ringan. “Bila Anda makan terlalu banyak, tubuh Anda mengeluarkan sebagian besar energinya pada pencernaan, sehingga Anda akan kurang berkonsentrasi,” kata Rachel Begun, M.S., R.D., juru bicara dari Academy of Nutrituion and Dietetics. Sebaiknya, batasilah asupan karbohidrat dan pilihlah makanan yang mengandung protein, seperti tuna panggang atau bayam.  

2.  Ketika dalam keadaan jet lag

Kita bisa mengunyah kenari atau ceri tart kering. Keduanya adalah sumber alami melatonin, sebuah hormon yang diproduksi oleh kelenjar  

3.  Saat terlalu lelah berolahraga

“Kehausan seringkali menjadi penyebab kelelahan,” kata Begun. Karenanya, untuk mendapatkan kembali stamina yang hilang, kita bisa minum air dan teh herbal sepanjang hari agar terhindar dari dehidrasi. Selain itu, bisa juga menggantinya dengan mengonsumsi makanan yang kaya air, seperti semangka, mentimun, dan selada. (Baca juga: Timun Suri Pendongkrak Energi

4. Harus menempuh perjalanan panjang

Minumlah secangkir kopi. Penelitian menyebutkan, kafein sangat efektif untuk menjaga kita tetap terjaga di belakang kemudi. Sebuah studi Annals of Internal Medicine menemukan, minum 200 mg kafein sebelum tidur siang dapat mencegah pengemudi mengantuk. Selain itu, sebuah studi British Medical Journal juga menyebutkan, selain sebagai makanan pendongkrak energi, pengemudi truk jarak jauh yang mengonsumsi kafein secara reguler 63 persen lebih rendah mengalami kecelakaan dibanding mereka yang tidak mengonsumsi kafein. (Eatingwell)