Tak Semua Camilan Itu Sehat

Mohamad Takdir

Penulis

Tak Semua Camilan Itu Sehat

Intisari-Online.com - Nyemil adalah kegiatan yang menyenangkan. Apalagi jika dilakukan sambil mengisi waktu senggang atau menonton film. Namun tak semua camilan itu sehat. Camilan apa saja yang tidak sehat?Fast FoodKebanyakan jenis makanan cepat saji mengandung MSG (monosodium glutamate) alias penguat rasa dalam jumlah cukup tinggi. Penelitian yang dilakukan di University of Sussex, Inggris, menemukan bahwa responden yang mengonsumsi makanan mengandung MSG akan merasa kenyang dalam rentang waktu 30 menit, namun kemudian terserang rasa lapar setelah 1 jam kemudian. Roti PutihMenurut Alan Aragon, pakar nutrisi dari Los Angeles, Amerika, kandungan karbohidrat sederhana dalam bentuk fruktosa di dalam roti putih bisa membuat kadar gula darah naik dan turun seketika sehingga mengakibatkan Anda merasa lapar. Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2013 dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Keripik KentangAda banyak MSG dalam keripik kentang yang dijual di pasaran. Ini memicu rasa lapar setelah menyantapnya. Bukan hanya itu, cita rasa yang asin gurih serta kandungan air dalam jumlah amat minim di dalam keripik kentang akan membuat Anda merasa kehausan setelah mengonsumsinya. Rasa haus ini seringkali disalahartikan oleh tubuh sebagai rasa lapar sehingga Anda akan terus mencari camilan hingga perut benar-benar terisi penuh.Permen KaretTak semua camilan itu sehat. Kegiatan mengunyah permen karet akan memicu produksi air liur yang kemudian menstimulasi produksi asam lambung apabila air liur tertelan. Munculnya asam lambung akan membuat tubuh menyangka ada makanan yang perlu dicerna pada saat itu. Mekanisme inilah yang pada akhirnya akan membuat Anda merasa lebih lapar. Minuman BersodaPenelitian yang dilakukan di Yale University, Amerika menunjukkan bahwa konsumsi minuman bersoda, tidak mampu mendatangkan rasa kenyang seperti yang didapatkan orang ketika minum air gula biasa. Hal ini tercermin dari aktivitas otak responden yang diamati dengan melakukan tes MRI. Menurut peneliti, hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan fruktosa (dari sirup jagung) di dalam minuman bersoda. Asupan fruktosa membuat tubuh tidak bisa memanfaatkan hormon leptin secara optimal sehingga Anda tetap merasa lapar setelah menenggak minuman bersoda.

Tak semua camilan itu sehat, maka kita harus berhati-hati dalam memilih camilan apa yang akan kita konsumsi. (Chic)