Find Us On Social Media :

Ditemukan, Cara Baru Terapi Kanker

By Chatarina Komala, Sabtu, 20 September 2014 | 18:15 WIB

Ditemukan, Cara Baru Terapi Kanker

Intisari-Online.com - Sebuah studi dalam Journal of Clinical Pathology menemukan fungsi buah beri liar dari Amerika utara sebagai cara baru terapi kanker. Ketika digunakan dan dicampur dengan obat kemoterapi, ditemukan lebih banyak sel kanker yang mati, ketimbang hanya menggunakan obat saja. Para peneliti berpendapat, campuran antara buah beri liar dengan sejumlah obat-obatan konvensional bisa membunuh banyak sel-sel kanker. Mereka percaya, kandungan polifenol yang ada dalam buah beri bisa mengurangi jumlah sel berbahaya. Buah beri liar ini tumbuh di lahan-lahan basah dan daerah rawa di sisi timur Amerika utara.Meski begitu, penelitian ini masih berada dalam tahap awal, sehingga percobaan ini hanya dilakukan pada sel-sel kanker di sejumlah laboratorium. Sementara itu, badan riset kanker Inggris mengatakan, dibutuhkan usaha lebih lanjut untuk menguji efektivitas buah beri ini, terutama terhadap manusia.Kesimpulan yang terlalu cepatSebagai bagian dari penelitian, para peneliti menguji coba pengaruh buah beri pada beragam kondisi. Sebelumnya, tim melakukan penelitian serupa pada sel kanker otak. Sementara, pada sel tubuh yang normal misalnya, buah beri sendiri tidak banyak berpengaruh. "Terlalu dini untuk mengatakan, ekstrak kimia buah beri liar memiliki efek terhadap pasien penderita kanker pankreas," kata Henry Scowcroft, dari badan amal penelitian kanker Inggris.

Henry melanjutkan, temuan-temuan itu tidak menunjukkan bahwa buah itu bisa digunakan bersamaan dengan kemoterapi konvensional. "Tapi, pendekatan inovatif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengobatan kepada orang-orang yang yang menderita kanker pankreas," katanya.

Bashar Al Waleed, seorang dosen dari Universitas Southampton, yang melakukan penelitian itu mengatakan: "Kita perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana kemoterapi dan buah beri ini bekerja.

Karenanya, ia menyatakan meski telah ditemukan cara baru terapi kanker, ia belum bisa menyarankan orang-orang untuk membeli suplemen. (BBC)