Intisari-Online.com - Dua perusahaan besar ini rupanya memiliki misi yang baik untuk kesehatan masyarakat. sebelum tahun 2025, Coca Cola dan Pepsi bekerjasama kurangi konsumsi minuman tinggi kalori.
Meski memproduksi minuman yang mengandung banyak gula dan kalori, coca cola dan pepsi justru menyarankan orang-orang Amerika untuk berhenti mengonsumsi minuman tak sehat. Mereka berinisiatif untuk menguragi konsumsi minuman berkalori tinggi hingga 20%.
Strategi mereka untuk mewujudkan misi adalah dengan membuat produk rendah kalori dalam ukuran kecil. Coca cola dan pepsi juga akan menambahkan label informasi kalori di sejumlah area seperti mesin penjual otomatis.
Susan Neely, ketua Asosiasi Minuman Amerika, mengatakan bahwa usaha Coca Cola dan Pepsi untuk kurangi konsumsi minuman tinggi kalori tersebut dapat membantu mengubah Amerika ke arah yang lebih baik. Ini adalah usaha terbesar dari sebuah industri untuk memerangi obesitas.
Langkah ini diambil sebab sejumlah perusahaan minuman juga mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Penjualan minuman bersoda terus menurun sebab orang-orang Amerika mulai peduli pada isu kesehatan.
Di California sendiri para legislator telah membuat rancangan undang-undang yang memaksa produsen untuk memberikan label peringatan pada minuman bersoda dan minuman tinggi gula. Ide ini sudah mulai dikaji sejak sebulan yang lalu.
Usaha baik Coca Cola dan Pepsi untuk kurangi konsumsi minuman tinggi kalori sendiri sebenarnya bukan tanpa alasan. Jika mereka tak melakukan kampanye ini, bisa-bisa kedua perusahaan tersebut gulung tikar.
Pasalnya, tahun lalu total penjualan soda di Amerika turun 3%. Dalam sembilan tahun terakhir ini angka penjualan mereka juga terus menurun. Oleh karenanya Coca Cola dan Pepsi tentu harus memikirkan strategi baru untuk menyelamatkan perusahan mereka (LATimes).