Ingat, Perempuan Tidak Selalu Butuh Aktivitas Seksual untuk Mencapai Kepuasan

Ade Sulaeman

Penulis

Ingat, Perempuan Tidak Selalu Butuh Aktivitas Seksual untuk Mencapai Kepuasan

Intisari-Online.com - Banyak orang yang khawatir bahwa kepuasan seksual akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Namun ternyata hal ini tidak terbukti. Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The American Journal of Medicine, kepuasan seksual para perempuan justru meningkat saat usia mereka semakin matang.

Para peneliti dari School of Medicine and Veterans Affairs San Diego Healhtcare System, University of California, San Diego (UCSD) mengadakan penelitian terhadap 800 perempuan berusia antara 60 - 80 tahun.

Dari hasil penelitian ini mereka menemukan bahwa aktivitas seksual para relawan menurun seiring bertambahnya usia, namun sekitar 70 persen dari perempuan yang masih aktif secara seksual akan selalu atau biasanya mencapai orgasme seiring bertambahnya usia mereka. Perempuan dengan usia termuda dan tertua dalam studi ini dilaporkan memiliki frekuensi tertinggi untuk mencapai kepuasan orgasme.

Meskipun usia tua sebagian besar dianggap sebagai pengukur kepuasan seksual yang rendah, studi ini menemukan persentase perempuan lebih puas secara seksual dan mencapai orgasme seiring dengan meningkatnya usia.

Perempuan yang berusia sekitar 80 tahun dilaporkan akan selalu mencapai kepuasan seksual saat bercinta dengan pasangannya. Selain itu, perempuan dengan usia sekitar 80 tahun yang aktif secara seksual justru memiliki tingkat kepuasan orgasme yang sama dengan perempuan yang berusia paling muda di dalam penelitian ini, atau sekitar usia 60 tahun.

Namun, salah satu poin penting yang perlu diperhatikan adalah perempuan tidak selalu membutuhkan aktivitas seksual untuk mencapai kepuasan.

"Kedekatan emosional dan fisik dengan pasangan bagi perempuan lebih penting daripada mengalami orgasme. Sebuah pendekatan yang lebih positif yang berfokus pada kepuasan seksual mungkin lebih bermanfaat bagi perempuan daripada fokus terbatas pada aktivitas seksual perempuan atau disfungsi seksual," ungkap Dr Susan Trompeter, profesor klinis dari divisi kedokteran internal di UCSD School of Medicine.

(kompas.com)