Find Us On Social Media :

Apa Hubungan Kimia Seks dan Jatuh Cinta?

By K. Tatik Wardayati, Senin, 18 Januari 2016 | 17:20 WIB

Apa Hubungan Kimia Seks dan Jatuh Cinta?

Intisari-Online.com – Apakah seseorang harus jatuh cinta dulu, baru berhubungan seksual, atau justru hubungan seksual yang membuat seseorang jatuh cinta? Anda bingung? Karena seperti cinta, kimia seks memang menyimpan banyak pertanyaan, dan tentu saja, misteri. Bagaimana hubungan kimia seks dan jatuh cinta?

Sebuah ilustrasi seperti berikut. Ayu, baru saja diterima menjadi mahasiswa sebuah PTN di Jakarta. Sesudah selesai ospek, seorang temannya mengundang ke pesta ultah di sebuah café. Ayu pergi bersama seorang teman yang datang ke lokasi pesta bersama dengan pacarnya. Nah, pacar temannya ini kebetulan mengajak serta seorang cowok, sebut saja namanya Anto. Anto kemudian dipasangkan secara mendadak dengan Ayu.

Di café, mereka berajojing sepuasnya, kemudian berdansa, dan satu saat, berpelukan dengan mesra. Saat itulah, Anto memuji kecantikan Ayu setinggi langit. Ayu juga diagungkan sebagai gadis hebat, pintar, sambil tetap bergoyang-goyang. Anto, bahkan memegang tangan Ayu sesekali. Suatu ketika, saat musik melambat, tiba-tiba Anto mencium Ayu. Peristiwa itu terulang berkali-kali. Ayu tidak mampu menolak, walau alam pikirnya mengatakan tidak boleh! Singkat cerita, hubungan itu akhirnya berlanjut sampai ke tempat tidur, lalu diakhiri dengan melakukan hubungan sekssual. Dan Ayu sama sekali tidak mampu untuk menolak, karena benar-benar sudah lemas oleh gairah.

Mengapa Ayu begitu gampang tergoda? Padahal Anto adalah pria yang baru saat itu dikenalnya. Namun, mengapa ia seperti tidak memiliki kekuatan untuku menolak, sampai akhirnya terjadi hubungan seksual yang terlarang itu? Nah, itulah yang namanya kimia seks! Wanita menangkap stimulasi seks melalui telinga dan sentuhan di permukaan tubuh. 

Hasil dari reaksi kimia seks yang keluar dari otak, bila wanita mendapat stimulasi melalui indera pendengaran (telinga) dan peraba (sentuhan).

Akibat bekerjanya mekanisme kimia seks itu, tubuh Ayu sampai bergetar karena terangsang. Keluar lubrikasi di vagina, dan keinginan melakukan hubungan seksual tak tertahankan lagi, hingga akhirnya membuatnya tunduk pada nafsu dan kehendak Anto.

Jenis senyawa dalam reaksi kimia seks itu sendiri bermacam-macam, antara lain dopamine, nitric oxide, oxytocine, adrenocorticotropic hormone (ACTH), dan melanocyte-stimulating hormone (MSH). Saat timbul stimulasi seks, senyawa kimia seks tadi keluar membombardir seluruh jaringan saraf, di permukaan tubuh dan organ-organ seks.

Seluruh permukaan tubuh terasa nikmat. Ketika  berpegangan, ujung-ujung jari juga menjadi sensitif terhadap sentuhan seksual, sehingga ikut menangkap kenikmatan. Pembuluh darah di daerah organ seks, seperti pembuluh darah pada penis pria, mengalami dilatasi (pelebaran) sehingga penis membesar dan ereksi.

Pada wanita juga terjadi pelebaran pembuluh darah sehingga organ vagina mengalami pembengkakan (oedem) dan keluarlah cairan lubrikasi. Kadang-kadang otot-otot vagina pun berkontraksi (nyut-nyut). Dalam keadaan seperti ini, manusia akan merasakan kenikmatan luar biasa sampai dapat menghilangkan pikiran sehat.

Seperti pada kasus Ayu, dia tidak sadar bahwa proses kimia seks dalam otaknya sudah bekerja dalam waktu yang cukup lama dan intens. Mulai saat berdansa, sehingga akhirnya dia mengalami gairah luar biasa, sehingga otaknya bagai tidak bekerja lagi. Ia hanya tunduk pada kenikmatan seks yang diberikan Anto kepadanya.

Pada pria, keadaannya kurang lebih sama. Bedanya, indera utama penerima stimulasi seks pria bukan pendengaran (telinga) atau peraba (kulit), tetapi penglihatan (mata). Mata pria sangat cepat dan sensitif terhadap stimulasi seks. Bila seorang pria melihat wanita cantik dengan gerakan bibir menggairahkan, apalagi melihat payudara bergerak-gerak, senyawa kimia seks tadi langsung keluar dari otak dan penis cepat bereaksi.

Kadang, melihat pinggul wanita bergoyang saja, lelaki muda sudah bergairah. Istimewa lagi bila melihat paha yang terbuka, lalu terjadi percakapan dan pihak wanita terkesan merayu atua memancing. Ditambah wewangian yang tercium harus, pria bisa langsung terhanyut ke alam antah-berantah.

Sekiranya si wanita meminta sesuatu kepadanya, si pria niscaya akan mengabulkannya. Persis seperti kerbau dicucuk hidung. Sekali lagi, yang bekerja di situ adalah proses kimia seks yang menyalurkan impuls ke penis dan permukaan tubuh. Penis mengalami ereksi dan semua permukaan tubuh merasakan nikmat seksual. (Healthy Sexual Life 1)