Find Us On Social Media :

Tak Sadar Terangsang Karena Kimia Seks

By K. Tatik Wardayati, Senin, 18 Januari 2016 | 17:40 WIB

Tak Sadar Terangsang Karena Kimia Seks

Intisari-Online.com – Pada sebuah kasus, Johan (38), lelaki dengan dua anak, sebelum huru-hara, rumah tangganya sungguh sangat berbahagia. Suatu waktu, ia didatangi seorang sales girl nan cantik jelita. Mulanya, keduanya hanya mengobrol dan sangat cepat akrabl. Tak sadar mereka terangsang karena kimia seks.

Cara bicara si wanita seperti mengundang. Akhirnya, Johan mengajaknya makan di restoran sebuah hotel. Tanpa sadar, tahu-tahu mereka sudah berada di kamar hotel. Pertemuan itu pun akhirnya berujung pada hubungan seksual. Demikian seterusnya hingga si wanita hamil, dan Johan memilih berterus terang kepada istrinya.

Dari kasus tersebut, seperti halnya dalam tulisan “Apa Hubungan Kimia Seks dan Jatuh Cinta?”, adanya godaan singkat membuat kimia seks bekerja, sehingga otak tidak bekerja normal lagi. Risiko pun tidak lagi dihitung-hitung.

Kondisi seperti itu jelas ada bahayanya. Bagi orang-orang muda yang tidak berpengalaman, bertemu dengan orang jahat dan penuh akal, serta mampu mempermainkan kimia seks sungguh berbahaya. Ujung-ujungnya, wanita jadi hamil atau dipermainkan. Sementara pria diperas, tertular beragam penyakit seksual, dan macam-macam lagi.

Yang menarik, wanita yang bergairah karena rayuan pria atau pria yang tergoda kecantikan wanita, tidak menyadari jika dia sedang bergairah atau terangsang seksual. Yang dirasakan ialah rasa jatuh cinta yang hebat. Tidak bisa lupa siang malam. Sekiranya “korban” menyadari sedang terangsang, besar kemungkinan dia akan menahan diri. Tetapi begitulah, jatuh cinta terasa begitu indah.

Pada orang-orang muda yang belum menikah, jatuh cinta itu bahkan terasa suci. Itulah cinta buta, yang membuat dirinya terjebak bila kebetulan orang yang dicintai ternyata mempunyai niat jahat dan sebenarnya tidak cocok menjadi pasangannya.

Sebaiknya, reaksi kimia seks yang terjadi diimbangi dengan pemikiran sehat, antara lain ada upaya menilai kecocokan serta sifat dan perilaku calon pasangan.

Pada orang-orang muda, inilah permulaan pacaran yang cocok atau perkawinan yang bahagia. Selain orangnya cocok, gairah antarkeduanya juga hebat. Stimulasi seks yang melahirkan semburan proses kimia seks di dalam otak, bekerja maksimal pada permukaan. Lama-kelamaan, bila pertemuan telah sering terjadi, maka biasanya kekuatannya akan menurun dan pikiran akan bekerja normal.

Terjadilah penilaian kembali. Bila cocok, perasaan akan senang. Tetapi bila tidak cocok, timbul penyesalan bahkan percekcokan terus-menerus atau pemutusan hubungan (perceraian).

Demikian juga yang terjadi pada tahap perkawinan, reaksi kimia seks terjadi juga. Namun, makin lama makin sedikit reaksi seksnya.

Bahkan bila suami-istteri cekcok atau satu sama lain tidak saling suka lagi, proses kimia seks bisa saja tidak timbul lagi. Seks jadi dingin serta libido tidak ada, sehingga hubungan seksual menjadi jarang sekali. Ada pula pasangan-pasangan yang sudah agak tua dengan libido yang sudah sangat kecil, menyatakan bahwa mereka jadi seperti saudara.

Itu sebabnya, dalam perkawinan, reaksi kimia seks harus diusahakan tetap timbul dalam otak. Caranya sederhana, upayakan stimulasi yang kuat pada pasangan. Isteri harus berusaha cantik seperti dulu, waktu suaminya jatuh cinta kepadanya. Suara atau nada bicara, zat-zat yang mengeluarkan wangi harus pas dengan selera suami, sehingga suami sedikit banyak mengeluarkan senyawa kimia seks, lalu bergairah.

Sebaliknya, suami perlu memberi rayuan yang cocok, sentuhan yang menghanyutkan yang bisa membuat isteri tetap bergairah. Di samping itu, perlu pula berbagai variasi dalam kontak seksual, suasana, maupun tempat. Dengan demikian diharapkan stimulasi sering diperbaharui, mulai dengna tampilan dan berbagai variasi lainnya.

Bila hal itu bisa dilakukan, maka kehangatan cinta antara suami-isteri akan tercapai sampai kakek-nenek. (Healthy Sexual Life 1)