Penulis
Intisari-Online.com - Tidak berhubungan seksual dalam waktu yang lama, entah itu karena pekerjaan, perjalanan dinas, atau lainnya tentunya akan memicu konflik dalam hubungan pasangan. Waktu bercinta juga menjadi rutinitas yang memengaruhi keintiman masing-masing pasangan. Nah, selain itu apa saja hal yang terjadi ketika berhenti berhubungan seksual?
5. Ketidakamanan dalam hubungan pasangan
Tidak berhubungan seksual akan berpengaruh pada kebahagiaan, kedekatan, dan keamanan pasangan. Tidak bercinta dalam pernikahan akan menimbulkan rasa bersalah dan menurunkan kadar oksitosin serta hormon ikatan antar masing-masing dalam pasangan. Ini juga akan meningkatkan kekhawatiran bahwa salah satu dari pasangan akan “melirik” orang lain untuk berhubungan seksual bersamanya. Les Parrott, PhD, seorang psikolog mengatakan, seks adalah satu satu ekspresi keintiman pasangan. Hal tersebut termasuk mencium, memegang, serta memberi pujian atau tak terduga yang dapat membantu pasangan terhubung secara emosional.
6. Risiko disfungsi ereksi akan meningkat
Pria yang jarang berhubungan seksual akan mengalami disfungsi ereksi dua kali lebih besar daripada pria yang rutin melakukannya seminggu sekali atau dua kali. Ini menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine. Selain itu, peneliti juga menunjukkan bahwa penis adalah otot, sehingga ketika berhubungan seksual dapat membantu mempertahankan kekuatannya sama seperti berolahraga.
7. Mungkin merasa lebih sedih
Wanita merasa lebih depresi ketika lama tidak berhubungan seksual. Tapi ini tidak hanya karena kurangnya bercinta, karena bisa saja karena pasangan wanita menggunakan kondom selama berhubungan seksual. Peneliti mengatakan beberapa senyawa yang ditemukan dalam air main, termasuk melatonin, serotonin, dan oksitosin, mungkin memiliki manfaat meningkatkan suasana hari wanita yang berhubungan seksual tanpa kondom.
Nah, itulah 7 hal yang terjadi ketika berhenti berhubungan seksual yang sebelumnya tidak kita ketahui. (prevention.com)