Intisari-Online.com - Tak semua orang siap melanjutkan sebuah hubungan ke jenjang pernikahan. Terlebih laki-laki, ada beberapa hal yang membuatnya belum siap untuk hidup “satu atap” dan satu “kasur” dengan kekasihnya tersebut. Salah satu yang menyebabkan laki-laki takut berkomitmen adalah mereka takut melepas masa lajangnya.Ketika menikah seseorang harus memantapkan hati untuk membina rumah tangga. Tentunya kebebasan seseorang akan berkurang, tak seperti saat masa lajang dahulu.
Lalu apa lagi?
Mempertimbangkan pilihan lain
Bisa jadi seorang laki-laki masih mempertimbangkan siapakah perempuan yang tepat untuk menjadi pasangan hidupnya. Tak pernah ada yang tahu dalamnya hati seseorang.
Pernikahan bukan prioritas
Jika seorang laki-laki fokus pada tujuan tertentu seperti karier, tentu menikah menjadi hal yang dikesampingkan. Mungkin itu kenapa mereka tidak siap untuk meneruskan hubungannya lebih serius.
Trauma masa lalu
Mengalami pengalaman yang pahit dapat mengubah pandangan seseorang. Hal itu juga dapat terjadi pada pandangan laki-laki terhadap pernikahan.
Tekanan yang terlalu banyak
Percayalah, saat pasangannya menjadi terlalu memaksa untuk komitmen pernikahan, laki-laki justru mundur perlahan. Kita, para perempun, boleh-boleh saja membicarakan topik pernikahan sesekali, tapi sangat tak dianjurkan untuk terus menerus membicarakan topik pernikahan. Berserah diri saja. Sebab, jika si dia telah siap, maka dia secepatnya akan melamar kita.