Find Us On Social Media :

3 Dampak Negatif Apabila Tak Ada Peran Ayah dalam Kehidupan Anak

By Ade Sulaeman, Kamis, 12 November 2015 | 16:00 WIB

3 Dampak Negatif Apabila Tak Ada Peran Ayah dalam Kehidupan Anak

Intisari-Online.com - Betapa pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak. Menyambut Hari Ayah Nasional, mari upayakan dua sosok tersayang ini lebih lekat!

Para ayah sebaiknya memiliki kesempatan untuk bercengkerama dengan buah hati, minimal 15 - 30 menit per harinya. Keterlibatan dengan anak ini bisa termasuk mengajaknya bercerita, bermain, mengungkapkan rasa cinta dan sayang, serta mengajaknya berdiskusi ringan.

Percayalah, ini akan sangat bermakna bagi perkembangan jiwa anak. Ayah yang positif akan memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak.

Seperti yang dikatakan Irma Gustiana A, M.Psi., psikolog Anak dan Keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan UI. Peran ayah dalam kehidupan anak sangat berarti, terutama dalam membangun kecerdasan emosi, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan motivasi anak di kemudian hari.

Buat para ibu, ayo bantu ayah dan berikan kesempatan agar ia dan anak menjalin hubungan yang hangat.

Pasalnya, anggapan bahwa masalah pengasuhan hanya ranah ibu, sementara bekerja dan mencari nafkah adalah ranah ayah, mengakibatkan anak mengalami ketiadaan peran ayah.

“Ini sangat disayangkan karena ketiadaan peran ayah (fatherless) dalam kehidupan anak, memungkinkan anak mengalami masalah perilaku sosial emosi yang semakin besar. Anak cenderung berperilaku tidak adaptif sehingga timbul istilah kenakalan anak,” tutur Irma.

Irma mendasarkan pendapatnya pada hasil penelitian yang menyebutkan tentang dampak buruk dari ketiadaan peran ayah, seperti hasil studi tentang peran ayah dalam kehidupan anak yang dilakukan Kalter dan Rembar dari Children’s Psychiatric Hospital, University of Michigan.

Dikemukakan, ada tiga dampak negatif yang tak bisa dianggap sepele apabila tak ada peran ayah dalam kehidupan anak. Apa saja?

- 63 persen anak mengalami masalah psikologis seperti gelisah, sedih, suasana hati yang mudah berubah, fobia, dan depresi.

- 56 persen anak memilik kemampuannya berada di bawah rata-rata.

- 43 persen anak melakukan agresi terhadap orangtua.

“Kehilangan peran ayah dalam kehidupan anak berkaitan dengan kesulitan anak untuk menyesuaikan diri di sekolah, lingkungan sosial dan penyesuaian pribadi terhadap perubahan,” jelasnya.

(Tumpak Sidabutar/tabloidnova.com)