Find Us On Social Media :

Bagaimana Jika Anak Tidak Diterima dalam Kelompok Bermainnya?

By Monalisa Darwin D, Sabtu, 21 November 2015 | 15:30 WIB

Bagaimana Jika Anak Tidak Diterima dalam Kelompok Bermainnya?

Intisari-Online.com - Sebagai orangtua, sudah menjadi kewajiban kita untuk memberikan kebutuhan anak, baik dari kasih sayang, perhatian, pendidikan, kesehatan, hingga kehidupan sosialnya. Kehidupan sosial anak dengan teman-temannya menjadi hal yang tidak boleh diabaikan karena akan berdampak pada pertumbuhan mental mereka. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah anak tidak diterima dalam kelompoknya, lalu bagaimana orangtua harus menghadapinya?

Tidak mengherankan dalam kehidupan sosial manusia, kita akan mendapat penolakan dari beberapa kelompok yang mungkin tidak sesuai dengan kita. Tidak terkecuali pada anak-anak, mulai dari perkataan yang menyakitkan hari si anak atau dari sikap kelompok yang seolah mengasingkan seorang temannya.

Tugas orangtua adalah memperhatikan bagaimana sikap anak dalam pergaulannya, karena tak jarang seorang anak tidak mau bercerita kepada orangtua tentang bagaimana ia dikucilkan oleh teman-temannya.

Orangtua harus mampu menciptakan suasana keterbukaan dan memastikan bahwa anak merasa nyaman ketika berada dekat dengan orangtua atau dengan kata lain, orangtua menjadi pelarian atau teman curhat yang paling aman bagi si anak.

Ketika kita sebagai orangtua menemukan gejala bahwa anak ditolak dalam kelompoknya, ajaklah si anak untuk bercengkerama mulai dari hal-hal kecil hingga menjuru pada hubungannya dengan teman-temannya. Kita bisa menggunakan masa lalu kita ketika masih anak-anak bagaimana kita diterima atau ditolak dalam kelompok serta bagaimana cara kita menghadapinya, mungkin dari sikap yang tidak sesuai dengan kelompok. \

Orangtua tentunya dapat mengidentifikasi kelompok bermain yang sesuai dengan anak melalui cerita yang diutarakan si anak. Tak ada salahnya juga untuk mendampingi atau mengawasi si anak bila ia masih terlalu kecil saat bermain atau berkumpul bersama teman-teman sebayanya untuk mengetahui bagaimana pola hubungan yang terjadi di antara mereka.

Menunjukkan perhatian dan memberikan dukungan ekstra akan membangun kepercayaan diri pada anak secara perlahan. Beri juga kesadaran tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki anak dibandingkan temannya. Ajari anak bagaimana hidup bersama dengan orang lain, hal ini juga dapat ditempuh dengan mengikutkan anak dalam pekerjaan-pekerjaan di rumah bersama anggota keluarga yang lain.

Nah, itu dia cara bagaimana jika anak tidak diterima dalam kelompoknya. Semoga bermanfaat! (Maria Immaculata R. A. & Antonius Sulistyo P. dalam “Menjaga Penampilan dan Kesehatan Perempuan”. Penerbit: Buku Kompas)