Find Us On Social Media :

9 Kebiasaan Buruk Orangtua (1)

By Monalisa Darwin D, Minggu, 6 Desember 2015 | 14:30 WIB

9 Kebiasaan Buruk Orangtua (1)

Intisari-Online.com - Setelah menjadi orangtua, kehidupan seakan menjadi baru, penuh tantangan, dan membingungkan. Kita harus mampu mengasuh dan mendidik anak dengan benar dan ini bukanlah hal yang mudah. Tanpa disadari pula, orangtua terkadang membuat kesalahan yang dapat berakibat fatal pada si anak. Berikut ini adalah 9 kebiasaan buruk orangtua yang harus dihindari:

1. Memenuhi semua permintaan anak

Jika orangtua memenuhi setiap keinginan atau permintaan anak, maka anak akan tidak pernah belajar untuk berusaha mendapatkan sesuatu. Anak tidak akan belajar atau memahami bagaimana berusaha dan bekerja keras karena terlalu dimanja. Memenuhi kebutuhan memang menjadi tanggung jawab orangtua, namun bukan memberi semua permintaan yang mereka inginkan secara cuma-cuma.

2. Kurang menghabiskan waktu bersama anak

Tidak ada yang lebih membahagiakan ketika menghabiskan waktu bersama anak. Sebanyak apa pun mainan yang diberikan orangtua, anak tetap membutuhkan sosok orangtuanya dalam keseharian. Perhatian orangtualah yang dibutuhkan anak dan hubungan yang kuat antara anak dengan orangtua menjadi hal terpenting.

3. Kemarahan yang salah arah

Jangan sampai ketika sedang marah akan suatu hal, baik karena pekerjaan, pasangan, atau apapun, orangtua justu melampiaskannya kepada anak. Hal itu tidaklah adil. Anak akan merasa bingung dan merasa seolah mereka yang bersalah atas kemarahan orangtua.

4. Memiliki harapan yang tidak realistis

Sebagai orangtua memang harus memiliki harapan yang positif kepada anak, namun jangan sampai harapan-harapan tersebut tidak realistis karena malah akan membuat pertumbuhan anak menjadi buruk karena mereka merasa tidak mampu mewujudkan harapan tersebut.

5. Membandingkan dengan anak lain

Membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain akan menyakiti perasaan si anak. Ketika orangtua selalu membandingkan anaknya dengan anak lain, anak akan tumbuh dengan rasa tidak percaya diri atau iri. Anak juga akan cenderung mengembangkan sikap negatif untuk dapat bersaing dengan anak lainnya.