Find Us On Social Media :

Penelitian: Merebut Suami/Istri Orang Hanya Bikin Pelakunya Menderita

By Ade Sulaeman, Kamis, 17 Desember 2015 | 14:00 WIB

Penelitian: Merebut Suami/Istri Orang Hanya Bikin Pelakunya Menderita

Intisari-Online.com - Tiga penelitian terpisah di Inggris mengulas khusus tentang perilaku “merebut” pasangan orang lain, sekaligus orang-orang yang meninggalkan pasangannya demi orang lain. Hasilnya, mereka menemukan bahwa perilaku ‘merebut’ suami/istri orang hanya membuat pelakunya menderita.

Sebelumnya, perlu ditekankan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan 'merebut' dalam penelitian ini yaitu, mendekati seseorang diketahui sudah memiliki pasangan. Melakukan berbagai cara dan strategi supaya hubungan orang yang didekati bisa berakhir sehingga dapat menjalin hubungan dengan kita. Walaupun kata yang dipakai adalah kata aktif 'merebut' tapi sebenarya ini terjadi karena keinginan dua pihak, pihak pria dan pihak wanita. Dalam istilah bahasa Inggris ini disebut mate poaching.

Dari hasil penelitian dan surveri pada orang-orang yang meninggalkan pacarnya untuk orang lain, ditemukan lima sifat yang sama. Mereka memiliki rasa kurang peduli pada pasangan, kurang pandai mengendalikan diri, narsis, sulit membuka diri sepenuhnya pada orang lain, serta kurang suka bergaul di lingkungan sosial.

Penelitian ini mempelajari hubungan baru para pria atau wanita yang meninggalkan pacarnya untuk orang lain ini selamas 36 bulan. Ternyata hasilnya kebanyakan menunjukkan sisi yang tidak bahagia. Hubungan mereka tidak memiliki komitmen yang kuat, selalu tidak puas dengan pasangan, kembali berselingkuh, dan terus mencari orang atau hubungan baru yang dinilai lebih baik. Mirip dengan istilah, "kalau dia bisa ninggalin seseorang buat kita, bukan enggak mungkin dia ninggalin kita buat orang lain."

Pakar hubungan mengatakan, lebih baik kita menunggu pria atau wanita yang kita suka itu putus dengan sendirinya tanpa ikut campur dari kita. Dan dia juga harus move on dulu dari perasaannya terhadap sang mantan sebelum menjalin hubungan baru dengan kita. Karena ketika dia belum move on, perasaannya pada kita bisa jadi hanya sementara. Alias sisa-sisa emosi yang masih dia pendam dari hubungan sebelumnya.

(kawankumagz.com)