Intisari-Online.com - Menjadi pencemas terkadang menyebalkan. Sesuatu yang terkadang sederhana menjadi besar dan menakutkan gara-gara perasaan cemas yang tiba-tiba muncul. Tapi sebuah penelitian terbaru menyebutkan, mereka dengan kecemasan mungkin lebih baik dalam menata hidup.
Lebih lanjut, studi yang dipublikasikan di jurnal eLife ini menjelaskan, dengan kecemasan kita akan lebih mudah untuk medeteksi hal-hal negatif yang ada dalam diri kita. Dan dengan itu, kita bisa bereaksi lebih cepat terhadap situasi pelik itu.
Para peneliti meminta 24 orang dewasa untuk mengisi kuesioner terkait kecemasan mereka. Mereka kemudian harus melihat foto-foto wajah, dan memilih emosi yang mereka pikirkan ketika melihat gambar-gambar itu. Selama tes, peneliti melacak sinyal partisipasi otak untuk melihat seberapa cepat mereka merespon emosi.
Dan para peneliti menemukan, mereka dengan kecemasan ternyata lebih baik dalam merespon emosi.
Tapi yang membuat temuan ini menarik adalah bahwa orang-orang cemas menggunakan bagian yang berbeda dari otak mereka untuk menilai emosi, dan menghubungkannya dengan tindakan fisik. Ini berarti, orang-orang cemas tidak hanya akan melihat ancaman lebih cepat, tetapi juga akan memliki reaksi lebih cepat. Intinya, pencemas lebih cepat bereaksi terhadap sesuatu yang kira-kira akan mengancam dirinya.
Penelitian ini memang belum sempurna, dan masih dibutuhkan pendalaman lebih. Tapi paling tidak, kecemasan tidak selama buruk bagi diri kita. Ada beberpa poin positif yang bisa diambil dari sikap cemas dalam diri kita.