Intisari-Online.com - Sebuah studi dari University of California, San Diego menyebutkan bahwa seseorang terlihat lebih menarik dalam sebuah kelompok daripada tampil atau hadir sebagai individu. Fenomena ini dikenal dengan nama “Cheerleader Effect” (CE). Mengapa itu bisa terjadi?
Fakta Mengenai Cheerleader Effect
Studi yang dilakukan oleh Drew Walker dan Edward Vul dari University of California ini mengatakan bahwa CE disebabkan oleh kecenderungan kita untuk melihat wajah dalam sebuah kelompok seperti melebur, bukan sebagai objek individu yang terpisah, dan fakta bahwa rata-rata wajah yang terlihat dalam sebuah kelompok lebih menarik daripada wajah seorang individu yang rupawan. Hal ini dikarenakan ketika sebuah kelompok muncul, otak bekerja mempengaruhi persepsi dan menyamaratakan penampilan mereka hingga terlihat serupa. Penelitian telah menunjukkan jika orang lain berpikir seseorang menarik, kita juga cenderung untuk berpikir bahwa mereka menarik, terlepas dari bagaimana sebenarnya mereka terlihat sebagai individu yang utuh.
Sihir Cheerleader Effect
Dalam salah satu episode drama seri komedi “How I Met Your Mother” CE ini pernah ditampilkan. Neil Patrick Harris yang berperan sebagai Barney Stinson menunjuk pada sekelompok gadis-gadis di sebuah bar yang “memanfaatkan cheerleader effect” agar terlihat lebih menarik, dan ketika dilihat lebih dekat beberapa di antara mereka justru terlihat biasa saja. Cheerleader Effect ini dapat saling melengkapi tampilan antara satu individu dengan yang lain dalam suatu kelompok sehinggga terlihat serupa dan menarik. Seperti contoh, dalam kelompok tersebut ada orang yang bermata sipit dan ada yang bermata besar. Efek yang ditimbulkan ini akan membuat daya tarik yang lebih besar jika dilihat secara bersamaan. Cheerleader Effect ini tidak hanya ditujukan untuk sebuah kelompok wanita saja namun juga pria dalam sebuah kelompok.